Pada agenda tersebut ditampilkan kesenian tradisional khas Merbabu, peluncuran buku antologi puisi karya seniman Eka Pradhaning, pidato kebudayaan, dan pelepasan 16 burung merpati.
Adapun puncak acara telah dimulai sejak Jumat (28/7/2017) dan akan berakhir pada Minggu (30/7/2017).
Ada 62 grup kesenian yang tampil dalam event ini. Diantaranya pertunjukan "Pagi dari Tlompak dari Keron, Sawangan; Ki Sodong Borobudur, Kurung Dalam Machrus Lumajang, Sekar dan Teater Amarta Yogyakarta, Demzel Art Gesture Kupang NTT, Roso Non Rifda Art and Edu Comunity Banten, Glow Sanggar Ogal Agil Kediri, Alvin Lie dance Semaranng.
Beberapa tokoh yang ikut mengisi FLG XVI/2017 antara lain Emha Ainun Nadjib, KH Yusuf Chudory, Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid (Yenny Wahid), Ahmad Subari, penggagas Festival Lima Gunung Sutanto Mendut.
Riyadi menambahkan, FLG XVI yang digelar Dusun Gejayan, Desa Banyusidi, Kecamatan Pakis, ini adalah kali keempat.
Tahun ini mengangkat tema "Mari Goblok Bareng". Tema tersebut terinspirasi oleh fenomena media sosial atau teknologi informasi yang berkembang pesat.
Segala macam informasi dengan sangat mudah menyebar hingga tidak sedikit informasi yang tidak jelas kebenaran maupun sumbernya.
"Informasi yang tidak jelas itu dibaca oleh orang 'goblok', lalu disebarkan lagi, dibaca lagi oleh orang 'goblok', akibatnya masalahnya jadi tambah besar. Tema ini punya pesan yang mendalam," tutur Riyadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.