Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ambulans Dinkes Tak Datang, Pasien Kanker Diangkut Pakai Pikap ke RS

Kompas.com - 14/07/2017, 21:57 WIB
Syarifudin

Penulis

BIMA, KOMPAS.com - Ramlah (60), warga asal Lingkungan Sonco Lela, Kelurahan Matakando, Kota Bima, Nusa Tengga Barat (NTB), dibawa ke rumah sakit menggunakan mobil pikap.

Ibu rumah tangga ini divonis menderita kanker ovarium. Ia terpaksa diangkut pakai pikap karena mobil ambulans Dinas Kesehatan tak kunjung datang menjemput pasien.

“Pasien ini terpaksa kita angkut pakai pikap, karena mobil ambulans dari Dinkes yang ditungu enggak datang-datang,” kata Muchtar, relawan pendamping kepada wartawan, Jumat (14/7/2017).

Baca juga: Tak Ada Ambulans, Desri Meninggal di Mobil Pikap

Sebelum pasien dilarikan ke rumah sakit, relawan dari Lembaga Kesejahteraan Sosial dan Anak (LKSA) itu telah meminta bantuan pemerintah melalui Humas Pemkot Bima untuk menyediakan mobil ambulans, Kamis kemarin (13/7/2017).

Permintaan itu, kata Muchtar, awalnya direspons baik. Bahkan Kepala Bagian Humas Syahrial saat itu mengatakan akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan. Namun ia harus menunggu lama hingga berjam-jam karena ambulans tidak kunjung datang menjemput pasien yang ia dampingi.

“Kita sudah laporkan. Bahkan Kabag Humas saat itu, katanya akan berkoordinasi dengan Dinkes. Saya bilang oke tolong ambulans dibawa cepat,” jelas Muchtar.

Karena mobil ambulans yang ditunggu tak kunjung datang, ia bersama keluarga pasien memutuskan membawa Ramlah menggunakan mobil pikap milik warga.

“Keluarga pasien sangat kecewa karena tidak ditanggapi oleh Dinkes. Bayangkan, kita tunggu dari pukul 07.00 pagi sampai sore, ambulans enggak muncul juga. Akhirnya, pasien kita bawa pakai pikap warga. Padahal ada tiga ambulans yang terparkir di garasi kantor Dinkes,” tuturnya.

Menurut dia, kondisi pasien saat diangkut sangat memburuk setelah 7 bulan terbaring lemah di kediamannya.

"Kasihan sekali, kondisi pasien ini sangat memprihatinkan akibat kanker ovarium. Mereka dari keluarga miskin, tidak punya biaya untuk berobat, sehingga kondisinya memburuk,” kata dia.

Rencananya Jumat sore ini, Ramlah akan dirujuk ke RSUP Mataram untuk mendapat pertolongan medis.

“Insya Allah, sore ini kita rujuk ke Mataram. Kita akan terus mendampinginnya sampai sembuh. Untuk biaya pengobatan, kita cari donasi,” ucap dia.

Dikonfirmasi terpisah, Kabag Humas Pemkot Bima Syahrial Nuryadin mengaku sudah menindaklanjuti laporan warga tersebut. Bahkan ia menyatakan pihak Dinkes sudah menyediakan mobil ambulans untuk menjemput pasien.

“Saya sudah menghubungi kepala Dinkes, beliau sanggupi. Bahkan mobil ambulans sudah disediakan, tapi perwakilan dari relawan enggak datang, padahal sudah ditunggu sampai sore. Sementara Dinkes harus butuh alamat dan identintas pasien. Coba mereka datang ke sana, Dinkes bisa langsung tangani,” ujar Syahrial.

Pasrah

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com