Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Ambulans, Seorang Ibu Ditandu Sejauh 9 Km ke Rumah Sakit

Kompas.com - 11/06/2017, 12:46 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

KAPUAS HULU, KOMPAS.com - "Fenomena Sekitar", demikian judul unggahan foto yang diunggah Selvianus Saludan di akun media sosial Facebook miliknya menggugah hati. Postingan tersebut menjadi viral di ranah jagat maya media sosial.

Dalam foto-foto yang diunggah tersebut, tampak seorang perempuan digotong menggunakan tandu oleh sejumlah pria. Selvianus juga mengunggah sebuah video berdurasi singkat yang menggambarkan suasana saat itu.

"Ini Bukan Hoax apa lagi Sekedar pencitraan, ini terjadi disekitar kita. di jaman yang katanya pemerintah telah berbuat dengan adil khususnya dalam pembangun infrastruktur jalan. tetapi kita masih terjadi kesenjanganan dimana - mana," tulis Selvianus dalam postingan yang diunggah pada Sabtu (10/6/2017).

"dalam 2 minggu terakhir saya sudah menjumpai dua kasus dimana warga yang sakit harus harus dibawa dengan bersusah payah untuk sampai ke RS. kejadian ini dialami oleh masyarakat Desa bahenap, Kec. kalis Kabupaten Kapuas Hulu, ini bukan kali pertama masyarakat mengalami hal ini, setiap ada warga yang sakit dan ingin di rawat di RS harus melawati medan yang sama,"

Akun Facebook Selvianus Saludan Foto yang diunggah Selvianus Saludan di akun Facebook milik nya
"Selain itu, bukan hanya desa ini yang mengalami nasib seperti ini, masih banyak desa-desa lainnya, khususnya desa - desa yang berada di daerah perhuluan, yang secara akses hampir terisolasi, pemerintah pun hampir bisa dipastikan tidakakan mengunjunginya. Jadi wajar kalau masih banyak yang berpendapat bahwa pembangunan didaerah ini masih terfokus pada daerah - daerah tertentu, karena ada daerah yang selalu mendapat bangunan dan tidak sedikit yang belum pernah mendapatkan sama sekali. kalau pembangunan dari pemerintah itu ibaratkan kue, mungkin ada daerah/desa yang sampai muntah - muntah makannya namun masih tetap dikasi bagian/jatah, ini mungkin karna desa ini adalah basisnya (Mungkin), tetapi disisi lain ada daerah/desa yang tidak dapat sama sekali, sampai kelaparan, seolah seperti anak tiri. seolah kami yang tinggal di pedalaman dilarang untuk sakit, karna apabila sakit untuk berobat ke RS bukan pekara mudah, salah - salah penyakit bisa semakin parah" sambungnya kemudian.

Saat dikonfirmasi Kompas.com, Selvianus mengatakan, dua perempuan yang dilihatnya tersebut masing-masing mengalami keguguran karena hamil di luar kandungan dan yang satunya terkena tipes dan malaria.

Salah satu yang di ditandu itu bernama Nuryana, warga Desa Bahenap, Kecamatan Kalis, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Akun Facebook Selvianus Saludan Foto yang diunggah Selvianus Saludan di akun Facebook milik nya
"Beliau mengalami sakit kurang lebih dua minggu yang lalu, namun karena bidan desa tidak dapat menanganinya dia dirujuk ke RS Putussibau," kata Selvianus.

(Baca juga:Tak Mampu Sewa Ambulans, Aspin Sembunyikan Jenazah Bayinya dalam Tas)

Dia menambahkan, foto itu diambil pada tanggal 8 Juni 2017. Akses jalan yang begitu parah, sambung Selvianus, menjadi kendala untuk membawanya ke Putussibau.

"Jarak tempuh dari desa itu ke desa terdekat sebenarnya tidak begitu jauh, hanya kurang lebih 9 Kilometer, namun akses tidak bisa dilewati kendaraan roda empat," ungkapnya.

Sementara itu, jarak tempuh ke Puskesmas terdekat di Kecamatan Kalis sekitar 39 kilometer dari pusat desa.

 

Kompas TV Tak Ada Biaya, Ayah Bawa Jenazah Anaknya Pakai Plastik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com