Masyarakat Gunungkidul selama ini sudah damai dan guyub rukun. Pemerintah melalui Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) terus berusaha mengajak masyarakat bersatu. Ke depan, kegiatan ini akan ditingkatkan, bukan hanya di tingkat kabupaten, tetapi juga hingga ke desa.
Dalam deklarasi ini juga ditampilkan tarian tradisional, sarasehan, hingga sablon kaos gratis bertuliskan #sapaaruh.
"Semua biaya ini berasal dari iuran atau urunan dari masyarakat yang menginginkan perubahan dan perdamaian," kata Salah seorang panitia #Sapaaruh, FX Endro Guntoro.
Baca juga: Belajar Hidup Toleransi dari "Desa Pancasila" di Lamongan
Salah seorang peserta #Sapaaruh, Bhekti Wibowo mengakui kondisi saat ini masyarakat kurang perhatian terhadap lingkungan. Dengan gerakan ini diharapkan bisa menumbuhkan rasa persaudaraan antarwarga.
"Semoga ke depan tak lagi ada perpecahan di antara masyarakat karena kurangnya budaya sapa aruh," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.