Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Ayah untuk Afi, Jangan Berhenti Menulis

Kompas.com - 03/06/2017, 09:00 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Wahyudi, ayah kandung Afi, mengaku tidak tahu bahwa anak pertamanya dituding melakukan plagiarisme dalam tulisan Afi yang berjudul "Belas Kasih dalam Agama Kita" yang diunggah di akun Facebook-nya pada 25 Mei 2017.

Dia baru tahu masalah tersebut saat ditanyai oleh beberapa wartawan ketika mendampingi Afi di Jakarta.

"Saya ini enggak tau apa-apa. Waktu live di Kompas TV saya sempat kaget lihat Afi tiba-tiba nangis. Dia enggak pernah seperti itu. Pas ditanya, saya pikir ya hanya karena masalah pro dan kontra sama tulisannya Afi. Saya baru paham saat banyak wartawan di Jakarta yang tanya ke saya terkait masalah itu," kata Wahyudi ketika dihubungi, Jumat (2/6/2017).

Dia menganggap biasa masalah yang menimpa Afi karena pro dan kontra adalah hal yang wajar. Tetapi di sisi lain, Wahyudi juga khawatir kejadian tersebut membuat anak pertamanya tertekan.

Menurut dia, Afi adalah anak yang tertutup dan jarang bercerita apa pun kepada kedua orangtuanya.

"Saya tidak memaksa Afi untuk bercerita. Mungkin dia enggak mau membebani orangtuanya. Kalau pun bercerita apa masalahnya, saya sebagai orangtua juga enggak bisa kasih solusi kecuali hanya menenangkannya," tutur Wahyudi.

(Baca juga: Afi Menangis Saat Jelaskan Tuduhan Plagiarisme)

Sejak kecil, menurut Wahyudi, Afi memang terkenal dengan anak yang teguh pendirian. Afi juga lebih banyak menghabiskan waktunya di dalam kamar untuk membaca buku dari pada berkumpul dengan teman-teman seusianya.

"Setiap saya tanya, 'Nduk, enggak keluar sama temannya ta?'. Dia selalu bilang, 'males Pak, di rumah aja'," ungkap Wahyudi.

(Baca juga: 8 Fakta Menarik tentang Afi Nihaya Faradisa yang Jarang Diketahui)

 

Terkait isu plagiarisme, dia mengaku masih percaya dengan anaknya. Namun yang terpenting adalah anaknya tidak berhenti untuk terus menulis dan berkarya.

"Terakhir kemarin pas di Jakarta saya liat Afi kecapekan. Banyak orang yang mau ketemu sama dia. Kasihan juga lihatnya tetapi ya gimana lagi. Saya sebagai orangtua hanya bisa mendoakan yang terbaik buat Afi. Pokoknya, jangan berhenti menulis" pungkasnya.

 

 

Kompas TV Afi, remaja usia 18 tahun asal Banyuwangi, Jawa Timur ini, memang jadi sorotan, setelah menuliskan pemikiran yang ia beri tajuk "Warisan".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com