Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Berita Populer Nusantara, Viral Foto 2 Mobil "Berebut" Masuk Pintu Tol hingga TKI Penjarakan Suaminya

Kompas.com - 28/05/2017, 08:23 WIB

Bekerja sebagai pemeriksa jalur rel kereta api terlihat sepele. Namun di balik itu pemeriksa jalan kereta api memiliki peran vital untuk keamanan perjalanan kereta api setiap harinya.

Mengenakan rompi oranye dan bertopi, Madyani (53), petugas pemeriksa jalan kereta api PT KAI Daop 7 Madiun mengangkat besi berbentuk persegi empat dengan roda kecil di bagian kaki.

Pria ini kemudian meletakan besi persegi empat yang memiliki empat kaki dan empat roda kecil itu ke atas rel kereta di Stasiun Babadan, Desa Dimong, Kecamatan Madiun, Kabupaten Madiun, Kamis (25/5/2017) pagi.

Baca selengkapnya di sini

Baca juga: Cerita Afi yang Jadi Admin Grup Pembongkar "Hoax"...

 

4. Nurliah, TKI Asal Sulteng, Penjarakan Suaminya di Malaysia

Malapetaka menimpa keluarga Nurliah ketika ia harus pulang kampung karena orang tuanya meninggal pada 2016. Selama tiga bulan di kampung, ternyata suami keduanya memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menggauli anak pertamanya.

Nurliah mengetahui hal itu dari laporan anak ke 3 yang melihat kelakuan bejat sang ayah terhadap anak tirinya.

Saat mendengar pengakuan dari anaknya dan suaminya, Nurliah kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Konsulat RI di Tawau Malaysia.

Baca selengkapnya di sini

Baca juga: Sepenggal Kisah TKI dari Balik Shelter KJRI di Kuching

 

5.  TNI Diminta Antisipasi Keamanan di Perbatasan Sulut

Pemerhati masalah perbatasan Sulawesi Utara, Pitres Sombowadile meminta TNI untuk terus siaga. Hal ini terkait dengan kondisi di Kota Marawi, Filipina menyusul aksi baku tembak antara militer dengan kelompok bersenjata jaringan ISIS beberapa hari lalu.

"Satgas Keamanan Perbatasan TNI dari beberapa kesatuan harus diaktifkan kembali," ujar Piters, Sabtu (27/5/2017).

wilayah perbatasan utara Indonesia sangat terbuka. Oleh karena itu, demonstrasi kesiagaan menjadi penting agar bisa mendorong partisipasi masyarakat.

"Polisi misalnya, bisa melakukan razia untuk mendeteksi orang asing yang dapat saja menjadi pelaku penyerangan. Hanya dengan kesiagaan besar, maka kelompok sel tidur teroris tidak akan bangkit," jelas Piters.

Baca selengkapnya di sini

Baca juga: Sejumlah Anggota Militan Penyerbu Kota Marawi Berasal dari Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com