PAREPARE, KOMPAS.com – Warga RW VIII, Kelurahan Ujung Bulu, Kecamatan Ujung, Kota Parepare, Sulawesi Selatan, menemukan beras sejahtera (rastra) yang dibagikan langsung ke warga sudah berbau dan tak layak konsumsi.
“Kemarin saat pembagian rastra oleh pihak kelurahan, saat kami ingin memasak, sebagian beras sudah membusuk dan berwarna kekuningan. Tampilannya mirip kue beras yang sudah berbatu dan sangat keras,“ ucap Paisah, warga penerima rastra di rumahnya di Jalan Pancasila, Kelurahan Ujung Bulu, Kecamatan Ujung, Kota Parepare, Sulawesi Selatan, Selasa (23/05/2017).
Namun, menurut Paisah, setelah dipisahkan dalam satu karung beras, dia dan suaminya masih bisa memakan beras rastra itu dengan cara direndam pakai air garam kemudian dimasak bersama daun pandan.
“Agar tidak mubazir, saya pisahkan sebagian beras yang sudah membusuk, kemudian dibersihkan memakai air garam dan kemudian dimasak bersama daun pandan agar baunya hilang oleh aroma harum daun pandan,“ tambah Paisah.
Sementara itu, Juminten, seorang tokoh masyarakat di Kota Parepare, mendapatkan sejumlah aduan masyarakat yang juga mendapatkan rastra yang tidak layak konsumsi.
“Ada 8 warga yang menerima rastra tak layak dikonsumsi. Sebagian besar berasnya berwarna kuning, berbau busuk dan tak layak dikonsumsi,“ ungkap Juminte.
Logo beras Bulog untuk warga miskin ini diduga stok lama karena pada karung beras tertulis beras tahun 2016.
Juminten juga menemukan karung yang robek, tertusuk benda tajam kemungkinan gancu atau alat pengangkat beras para buruh angkut, untuk mengangkat beras.
“Mestinya pihak kelurahan dan bulog memerhatikan beras yang akan disalurkan ke warga. Jangan mentang-mentang dibagikan kepada rakyat miskin kemudian memberikan beras yang hanya cocok untuk makanan ternak,“ tegas Juminten.
Kepala Kelurahan Ujung Bulu Syarifuddin Nurdin menolak pihak kelurahan disalahkan terkait temuan beras tak layak itu. Menurut Syarifuddin, pihak kelurahan hanya bertugas mendistribusikan.
“ Kita hanya mendistribusikan. Berasnya diantar pihak Bulog, kami yang menyalurkannya langsung ke rumah warga,“ tutur Syarifuddn.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.