Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/04/2017, 23:18 WIB
|
EditorReni Susanti

NUNUKAN, KOMPAS.com– Sebanyak 470 TKI ilegal di Malaysia memilih pulang ke Indonesia dengan biaya sendiri. Mereka pulang dengan menumpang empat kapal regular jurusan Nunukan-Tawau Malaysia dan tiba di Pelabuhan Tunon Taka, Nunukan, Kalimantan Utara, pukul 18.00 Wita.

Salah satu TKI ilegal asal Lembata Nusa Tenggara Timur (NTT), Jefry Tapo mengatakan, ia dan ratusan TKI lainnya dipulangkan setelah membayar 90 ringgit Malaysia atau setara Rp 300.000 untuk biaya tiket kapal. 

Jefry mengaku sudah 10 tahun bekerja sebagai sopir proyek pembangunan jalan raya di Malaysia. Namun karena masa berlaku paspor miliknya habis, ia pun menjadi ilegal.

“Kena tangkap sebab passpor sudah habis masa berlaku. Saya di tahanan 1 bulan 9 hari. Kalau mau pulang cepat semestinya bayar sendiri dulu 90 ringgit,” ujarnya Kamis (20/04/2017).

(Baca juga: Pemerintah Indonesia Pulangkan 205 TKI Ilegal dari Malaysia)

 

Staff Konsulat RI di Tawau Malaysia Ujo Sujoto yang mendampingi pemulangan TKI ke Nunukan menjelaskan alasan TKI ilegal pulang ke Indonesia dengan biaya sendiri.

Saat ini pemerintah Malaysia sedang memperbaharui kontrak dengan pengelola baru Pelabuhan Tawau Malaysia, tempat pemulangan TKI dari Malaysia. Jika menunggu adanya pemulangan dengan biaya Pemerintah Malaysia, para TKI illegal harus menunggu hingga Juli mendatang.

Sebab, di bulan Juli lah, kontrak dengan pengelola pelabuhan baru Tawau Malaysia baru selesai.

“Kalau TKI ini mau menunggu sampai Pemerintah Malaysia siap membiayai silahkan, kalau yang ingin pulang sendiri ya itu tadi membayar biaya. Jadi bukan Pemerintah Malaysia tidak mau membiayai,” ujarnya.

(Baca juga: Dalam 2 Bulan, 21 TKI Asal NTT Meninggal di Malaysia)

 

Hingga April 2017, Konsulat RI di Tawau Malaysia mencatat lebih dari 500 TKI illegal yang berada di Malaysia memilih pulang dengan biaya sendiri ke Indonesia melalui Pelabuhan Tunon Taka Nunukan.

Sementara lebih dari 200 TKI illegal yang biaya pemulangannya ditanggung pemerintah Indonesia karena sudah terlalu lama menghuni PTS di Malaysia. Sebelum pulang, ratusan TKI ini melalui hukuman tahan satu hingga tiga bulan penjara.

Mereka di penjara di beberapa Pusat Tahanan Sementara seperti PTS Tawau, PTS Papar di Kota Kinabalu dan PTS Sibuga di Sandakan Malaysia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Capai Pembangunan Sumsel, Gubernur Herman Deru Manfaatkan Data BPS Jadi Navigasi

Capai Pembangunan Sumsel, Gubernur Herman Deru Manfaatkan Data BPS Jadi Navigasi

Regional
Danny Pomanto Bersama Brigjen TNI Amir Kasman Lepas Peserta City Parade MNEK 2023

Danny Pomanto Bersama Brigjen TNI Amir Kasman Lepas Peserta City Parade MNEK 2023

Regional
Kang Emil Dorong Lembaga Penyiaran di Jabar Adaptif Terhadap Disrupsi Digital

Kang Emil Dorong Lembaga Penyiaran di Jabar Adaptif Terhadap Disrupsi Digital

Regional
Tangsel Raih Dua Penghargaan di BKN Award, Walkot Benyamin Minta ASN Tidak Berpuas Diri

Tangsel Raih Dua Penghargaan di BKN Award, Walkot Benyamin Minta ASN Tidak Berpuas Diri

Regional
Ada Matahari di Agats

Ada Matahari di Agats

Regional
Multilateral Naval Exercise Komodo 2023 Digelar di Makassar, Jadi yang Terbesar Sepanjang Sejarah

Multilateral Naval Exercise Komodo 2023 Digelar di Makassar, Jadi yang Terbesar Sepanjang Sejarah

Regional
Pemkot Tangerang Siap Kawal Kasus Dugaan Kekerasan Seksual di SDN Poris Pelawad 4 dan 6

Pemkot Tangerang Siap Kawal Kasus Dugaan Kekerasan Seksual di SDN Poris Pelawad 4 dan 6

Regional
Meriahkan Gelaran 4th MNEK 2023, Dekranasda Sulsel Pamerkan Produk-produk Kerajinan Lokal

Meriahkan Gelaran 4th MNEK 2023, Dekranasda Sulsel Pamerkan Produk-produk Kerajinan Lokal

Regional
Capaian Gemilang Pemprov Sumsel Selama 2022, Aset Naik 5,82 Persen hingga Utang Turun 9,03 Persen

Capaian Gemilang Pemprov Sumsel Selama 2022, Aset Naik 5,82 Persen hingga Utang Turun 9,03 Persen

Regional
Di Bawah Kepemimpinan Herman Deru, IPM Sumsel Meningkat Pesat Jadi 70,90 pada 2022

Di Bawah Kepemimpinan Herman Deru, IPM Sumsel Meningkat Pesat Jadi 70,90 pada 2022

Regional
Harsiarda 2023, Pemprov Jabar Berharap Masyarakat Bisa Nikmati Siaran Televisi Digital

Harsiarda 2023, Pemprov Jabar Berharap Masyarakat Bisa Nikmati Siaran Televisi Digital

Regional
Kang Emil Apresiasi 2 Pahlawan Lingkungan Jabar Peraih Kalpataru 2023

Kang Emil Apresiasi 2 Pahlawan Lingkungan Jabar Peraih Kalpataru 2023

Regional
12 Siswi di Wonogiri Dicabuli, Bupati Jekek Usulkan Pemerintah Pusat Buat Kurikulum Pendidikan Seks

12 Siswi di Wonogiri Dicabuli, Bupati Jekek Usulkan Pemerintah Pusat Buat Kurikulum Pendidikan Seks

Regional
Nilai Transaksi UMKM Medan Tahun 2022 Khusus Produk Sepatu Tembus Rp 2,06 Miliar

Nilai Transaksi UMKM Medan Tahun 2022 Khusus Produk Sepatu Tembus Rp 2,06 Miliar

Regional
Hadiri Pameran DXI, Bupati Benyamin Paparkan Kekayaan Potensi Wisata Alam, Sejarah, dan Budaya MBD

Hadiri Pameran DXI, Bupati Benyamin Paparkan Kekayaan Potensi Wisata Alam, Sejarah, dan Budaya MBD

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com