Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 04/04/2017, 19:35 WIB
|
EditorReni Susanti

MAGELANG, KOMPAS.com- Tenda masih berdiri di halaman rumah. Pelayat datang silih berganti menyampaikan ucapan belasungkawa kepada orang tua dan keluarga Imam Widiyanto (27) yang diselimuti kecemasan menanti kepulangan jenazah Imam. 

Imam merupakan warga Dusun Dawung, Desa Banjarnegoro, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Ia dikabarkan meninggal setelah kapal tempatnya bekerja mengalami kecelakaan di perairan Sarawak, Malaysia, Kamis (30/3/2017).

Widi Khoirul Umam (21), adik kandung almarhum Imam menuturkan, keluarga menerima kabar kakaknya menjadi salah satu korban kecelakaan kapal di Malaysia pada Sabtu (1/4/2017) dari Ketua RT setempat. Di kapal tongkang tersebut Imam bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) sejak tiga bulan lalu.

"Kami dikabari Pak RT kalau kakak saya meninggal karena kapal tempat dia bekerja tabrakan dan meledak. Pak RT dapat informasi dari teman kakak saya dan agen penyalur tenaga kerja," jelasnya.

(Baca juga: Duka Selimuti Kedatangan Dua Jenazah Korban Kecelakaan Kapal di Tuban)

Mendengar kabar tersebut, keluarga terguncang. Mereka ingin jenazah Imam segera dibawa pulang untuk dimakamkan secara layak. Namun keinginan keluarga tidak serta merta terwujud, sebab prosedur pemulangan jenazah dinilai rumit dan lama.

Dari informasi yang diperoleh dari agen penyalur, pemulangan jenazah harus melalui proses otopsi agar asuransi dapat dicairkan. Hal ini dikuatkan oleh pihak perwakilan Kedutaan Besar Indonesia di Malaysia.

"Semula agennya bilang kalau jenazah bisa pulang hari ini. Tapi tiba-tiba jam 05.00 WIB ngabari lagi kalau jenazah harus diotopsi dulu. Dari Kedutaan juga bilang begitu, karena untuk mengurus asuransi dan sebagai syarat kepulangan," paparnya.

Imam Widiyanto adalah putra sulung dari tiga bersaudara pasangan Waris Widodo (54) dan Wiji Sukartinah (51). Menurut Widi, kakaknya itu lulus dari SPP Muhammadiyah Mertoyudan Kabupaten Magelang kemudian bekerja serabutan di Magelang.

Tiga tahun lalu Imam berangkat ke Malaysia bekerja di sebuah Pabrik. Dua tahun kemudian Imam berpindah kerja ke sebuah kapal pencari ikan. "Baru tiga bulan lalu kakak saya pindah bekerja di kapal tongkang di perairan Sarawak," ungkapnya.

(Baca juga: Korban Selamat akibat Kecelakaan Kapal di Johor 8 Orang)

 

Wiji Sukartinah (51), ibu almarhum Imam mengungkapkan, setelah adanya kabar itu keluarga mencoba menghubungi telepon selular Imam, namun tidak bisa. WhatsApp Imam pun terpantau online pada Kamis (30/3/2017) pukul 00.13 WIB, sebelum kemudian dikabarkan kejadian kecelakaan pukul 10.00 WIB di hari yang sama.

Komunikasi terakhir Imam dengan keluarga pada 19 Maret 2017 lalu. Saat itu tidak ada firasat apapun yang dirasakan Wiji. Perbincangan antara keduanya juga biasa saja layaknya keluarga.

"Kami tidak ada firasat apapun saat itu. Ngobrol biasa saja, saling menanyakan kabar, pekerjaan, dan sebagainya. Saya sempat minta dia pulang karena sudah tiga tahun belum pulang. Tapi dia tidak mau karena katanya sudah cocok dengan pekerjaannya saat ini," ungkap Wiji.

Wiji mengaku sangat ingin jenazah Imam segera dipulangkan. Bahkan, ia tidak lagi meminta asuransi seperti yang dijanjikan oleh agen jika jenazah Imam diotopsi. Setiap malam keluarganya menggelar doa bersama untuk Imam.

"Tidak dapat asuransi tidak apa-apa, yang penting anak saya pulang. Semasa hidup anak saya itu suka membantu keluarga, ikut membiayai sekolah adik-adiknya," ungkap Wiji.

Hingga berita ini ditulis, agen penyalur tenaga kerja Imam Widiyanto yang ada di Cilacap belum dapat dihubungi. Begitupun dengan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Magelang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Raih Penghargaan PPKM Award 2023, Pemkot Makassar Buktikan Keberhasilan Program Makassar Recover

Raih Penghargaan PPKM Award 2023, Pemkot Makassar Buktikan Keberhasilan Program Makassar Recover

Regional
Raih Penghargaan pada Baznas Award 2023, Ganjar: Saya Berikan untuk Baznas Jateng

Raih Penghargaan pada Baznas Award 2023, Ganjar: Saya Berikan untuk Baznas Jateng

Regional
Bupati Maluku Barat Daya Hadiri RUPS Bank Maluku-Malut, Ini Agenda yang Dibahas

Bupati Maluku Barat Daya Hadiri RUPS Bank Maluku-Malut, Ini Agenda yang Dibahas

Regional
Menakar Vonis Hakim dalam Tragedi Kanjuruhan

Menakar Vonis Hakim dalam Tragedi Kanjuruhan

Regional
Komitmen Dukung JKN, Pemkab Maluku Barat Daya Raih UHC Award 2023

Komitmen Dukung JKN, Pemkab Maluku Barat Daya Raih UHC Award 2023

Regional
Dompet Dhuafa dan The Harvest Panen Tambak Gurame di DD Farm Indramayu

Dompet Dhuafa dan The Harvest Panen Tambak Gurame di DD Farm Indramayu

Regional
Kota Makassar Masuk Nominasi Nasional PPD 2023

Kota Makassar Masuk Nominasi Nasional PPD 2023

Regional
Bertemu Empat Mata, Bupati Tamba dan Walkot Gibran Bahas Kerja Sama Bidang Budaya dan UMKM

Bertemu Empat Mata, Bupati Tamba dan Walkot Gibran Bahas Kerja Sama Bidang Budaya dan UMKM

Regional
Menggagas Komisi Antisipasi Konflik di Maluku

Menggagas Komisi Antisipasi Konflik di Maluku

Regional
Pemprov Kaltim Raih Dua Penghargaan APBD Award, Gubernur Isran: Berkat Peran Aktif Masyarakat

Pemprov Kaltim Raih Dua Penghargaan APBD Award, Gubernur Isran: Berkat Peran Aktif Masyarakat

Regional
Ganjar Pastikan Sudah Gerak Cepat Tangani Kerusakan Jalan di Jateng

Ganjar Pastikan Sudah Gerak Cepat Tangani Kerusakan Jalan di Jateng

Regional
Rakorsus 2023, Diskominfo Paparkan 7 Inovasi dan Kontribusi untuk Resiliensi Kota Makassar

Rakorsus 2023, Diskominfo Paparkan 7 Inovasi dan Kontribusi untuk Resiliensi Kota Makassar

Regional
99,8 Persen Penduduk Jembrana Terdaftar JKN, Pemkab Jembrana Raih UHC Awards 2023

99,8 Persen Penduduk Jembrana Terdaftar JKN, Pemkab Jembrana Raih UHC Awards 2023

Regional
Sebanyak 235.000 Anak Sekolah Makassar Bakal Nikmati Pendidikan dengan Metode Gasing

Sebanyak 235.000 Anak Sekolah Makassar Bakal Nikmati Pendidikan dengan Metode Gasing

Regional
Danny Pomanto Ingin Bangun Kota Resiliensi, Sombere and Smart City lewat Rakorsus 2023

Danny Pomanto Ingin Bangun Kota Resiliensi, Sombere and Smart City lewat Rakorsus 2023

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke