Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Berita Populer Nusantara: Dari Suku Mante yang Misterius hingga Korban Isu Penculikan Anak

Kompas.com - 28/03/2017, 08:16 WIB

KOMPAS.com - Anda sudah menonton video yang viral di media sosial tentang penampakan manusia kecil yang ditemukan pemotor trail di pedalaman Aceh?

Makhluk itu diduga sebagai Suku Mante, suku yang tinggal di gua-gua dan pinggir sungai di pedalaman Aceh dan disebut hampir punah.

Sepanjang Senin (27/3/2017), ulasan tentang Suku Mante di Aceh menjadi berita terpopuler di Regional Kompas.com.

Selain itu, jajaran berita terpopuler lainnya diisi oleh berita seputar isu penculikan yang merebak di seantero nusantara belakangan ini.

Berikut selengkapnya 5 berita terpopuler dari Nusantara untuk Anda, pembaca setia Kompas.com:

 

Google Maps Peta Aceh

1. Kisah tentang Suku Mante yang Misterius di Hutan Aceh

Media sosial dihebohkan dengan penampakan manusia kecil yang ditemukan pemotor trail di pedalaman Aceh. Penemuan orang yang diduga Suku Mante itu diunggah di YouTube oleh akun bernama HZTN.

Dalam video tersebut, seorang pengendara motor trail sedang menyusuri hutan pedalaman Aceh tiba-tiba dikejutkan oleh sesosok manusia pendek sedang berlari sambil membawa kayu.

Makhluk tersebut kemudian dikejar, namun menghilang di balik ilalang. Para pemotor trail kemudian mencarinya namun tak berhasil.
Sejumlah informasi di internet menyebutkan, manusia kerdil itu adalah Suku Mante. Harian Kompas sempat menulis artikel mengenai keberadaan suku tersebut pada 18 Desember 1987 silam dengan judul Ditemukan Lagi, Suku Mante di Daerah Pedalaman Aceh.

Baca selengkapnya di sini

(Baca juga: Soal Suku Mante, Ini Kata Sejarawan Aceh dan Pemprov Aceh Telusuri Keberadaan Suku Mante)

 

 

Shutterstock Ilustrasi

2. Korban Isu Penculikan, Pria Ini Tewas Dihakimi Massa saat Antar Beras untuk Anaknya

Seorang warga Kota Pontianak, Maman Sudiman (50) meninggal dunia setelah dihakimi massa di Desa Amawang, Kecamatan Sadaniang, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Minggu (26/3/2017) sore.

Kabid Humas Polda Kalbar, AKBP Sugeng Hadi Sutrisno mengatakan, penganiayaan yang dilakukan oleh sekelompok warga tersebut lantaran adanya kecurigaan bahwa koban adalah penculik anak.

Peristiwa tersebut diketahui pihak kepolisian setelah mendapatkan informasi dari Sekretaris Desa Amawang yang menyebutkan bahwa ada masyarakat mengamankan seseorang ke balai desa sekitar pukul 15.40 WIB.

Baca selengkapnya di sini

(Baca juga: Polisi Daerah Diinstruksikan untuk Imbau Warga Tetap Waspadai Penculikan Anak)

 

 

Kompas.com/Muhlis Al Alawi Rokim (24) menyisiri istrinya, Tampi, nenek berumur 67 tahun yang dinikahinya di Dusun Petung, Desa Nampu, Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun, Jumat ( 17 / 3 / 2017) siang.

3. Kisah Pemuda 24 Tahun di Madiun yang Menikah dengan Nenek 67 Tahun

Berita ini sudah tayang sejak 20 Maret lalu dan masih populer hingga pekan ini. Video pernikahan seorang nenek dengan pemuda di Dusun Petung, Desa Nampu, Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun yang viral di media sosial dalam sepekan terakhir ternyata bukan isapan jempol belaka.

Pernikahan Rokim (24) dengan Tampi (67) betul-betul terjadi, Rabu (15/3/2017) malam lalu.

"Saya menikahi Tampi karena cinta dan kasihan hidupnya yang menyendiri terus," kata Rokim, pria kelahiran Nganjuk, 10 Juni 1993 itu, di kediamannya di RT 9 RW 2 Dusun Petung, Desa Nampu, Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun, Jumat ( 17 / 3/2017) lalu.

Tampi hanyalah seorang tukang pijat yang tidak menentu penghasilannya. Sekali pijat Tampi hanya mendapatkan upah Rp 40.000. Tak hanya itu, rumahnya pun hanya berdinding triplek, berlantai tanah berukuran 8 x 7 meter.

Sementara di bagian belakang rumah, dinding terbuat dari potongan kayu papan yang disusun. Bagian belakang rumah difungsikan sebagai dapur sekaligus kandang kambing.

Baca selengkapnya di sini

Baca juga: Nikahi Nenek 67 Tahun, Rokim Ingin Perbaiki Rumah dan Punya Anak

 

 

M Wismabata/KOMPAS.com Salah satu adegan saat rekonstruksi kasus diksar Mapala UII di Dusun Tlogodringo, Senin (13/3/2017)

4. Digelar, Rekonstruksi Kasus Tewasnya Mahasiswa dalam Diksar Mapala UII

Berita ini juga muncul kembali dan menjadi pilihan pembaca Kompas.com sepanjang hari kemarin untuk mengingat kembali tewasnya sejumlah mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) dalam Pendidikan Dasar Mapala kampus tersebut.

Polisi melakukan rekonstruksi kasus kekerasan yang diduga terjadi di acara yang digelar di Dusun Tlogo Dringo, Tawangmangu, Karanganyar, Senin (13/7/2017).

Rekonstruksi terhenti setelah hujan deras mengguyur lokasi. Tim penyidik Polres Karanganyar dan Jaksa Penuntut Umum dari Kejaksaan Negeri Karanganyar menghadirkan 34 peserta dalam proses rekonstruksi tersebut.

Baca selengkapnya di sini

(Baca juga: Mengundurkan Diri, Rektor UII Minta Maaf kepada Bangsa Indonesia)

 

 

KOMPAS. com / Mei Leandha Presiden Joko Widodo di acara JBMI di Pesantren Mustofhawiyah Purba Baru, Kabupaten Madina, Sabtu (25/3/2017)

5. Jokowi: Orang Batak di Sini Halus-halus Saya... Kalah Halus

Presiden RI Joko Widodo menghadiri pembukaan silaturahmi nasional Jami’yah Batak Muslim Indonesia (JBMI) di pondok pesantren Mustofhawiyah di Desa Purba Baru, Kecamatan Lembah Sorik Merapi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatra Utara, Sabtu (25/3/2017).

Dalam sambutannya, Presiden menyatakan kagum dengan budaya masyarakat Madina yang sangat indah dan harmonis, di tengah-tengah perbedaan suku dan agama.

Dirinya juga yakin masyarakat Madina tidak menyukai ujaran-ujaran kebencian dan caci maki yang sering terlihat di media sosial saat ini.

Baca selengkapnya di sini

(Baca juga: Jokowi: Sudah, Sepedanya Sudah Habis...)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com