Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dahulu Makan Ikan Asin Mentah dan Minum Air Bak Mandi, Pak Rabin Kini Penuh Harapan

Kompas.com - 02/01/2017, 09:23 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

Dia mengapresiasi upaya para netizen yang sejak awal menginisiasi kegiatan ini. Pihaknya berharap setelah direnovasi, rumah Rabin menjadi lebih sehat dan layak huni. Pihaknya juga memberikan paket sembako untuk kebutuhan logistik selama dua bulan ke depan.

Tidak hanya itu, para relawan ini juga berupaya memotivasi Rabin agar tetap mempunyai semangat hidup. Setelah mempunyai semangat hidup, diharapan dia bisa kembali berkarya kendati dengan keterbatasan fisik yang ada.

Saat menunggu proses renovasi rumahnya, Rabin sengaja dievakuasi ke keliling kota dan tempat-tempat wisata di Semarang lalu dipertemukan dengan ketiga anak-anaknya. Dia sangat menikmati kebersaman dengan ketiga anak-anaknya ini, seperti saat melihat mereka bermain-main di Pantai Marina atau bercengkerama saat menikmati makan siang.

Mas Bunt, seorang motivator penyandang disabilitas, diundang untuk mendampingi Rabin dan anak-anaknya selama berkeliling kota Semarang ini.

"Jadi melihat bercermin dari diri saya sendiri saja, bahwa saya juga pernah mengalami seperti beliau. Tapi saya tidak menyerah, jadi mulai belajar untuk merasakan penyakitnya, untuk melawan penyakitnya itu bagaimana. Kalau sudah bisa melawan penyakitnya/ saya akan sembuh," kata Mas Bunt.

Kompas.com/ Syahrul Munir Muh Rabin (46) warga dusun Kebonombo, Desa Pagersari, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, dievakusi oleh para netizen sebelum rumahnya direnovasi.
Semangat hidup Rabin, menurut Mas Bunt, juga sangat terbantu dengan mengalirnya dukungan dari para relawan dan masyarakat sekitarnya. Diharapkan setelah memiliki kepercayaan diri, ia akan lebih mandiri untuk bisa menghidupi dirinya sendiri dan anak-anaknya.

"Harapannya ya biar pulih untuk ekonominya dulu, jadi bisa menata kehidupan. Pulih ekonomi paling tidak bisa berbagi untuk orang lain juga, bukan hanya menerima tapi nanti ke depannya juga bisa memberi," pungkasnya.

Di tahun 2017, Rabin berjanji akan lebih menata hidupnya dengan berkarya. Bantuan dari para netizen dan relawan yang telah merenovasi rumahnya, serta membantunya mempertemukan dengan anak-anaknya, telah menggugah kesadarannya bahwa keterbatasan fisik seharusnya tidak membuatnya terpuruk.

Terlebih dengan pertemuannya dengan Mas Bunt yang juga kondisinya juga kurang lebih sama dengan dirinya, semakin menyemangatinya untuk menatap masa depan di tahun 2017 ini dengan lebih baik.

"Saya akan mencoba membuat beberapa kerajinan dari kayu atau bambu, mungkin bisa kandang ayam atau sangkar burung. Yang jelas, saya tidak ingin berpangku tangan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com