Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampung Juara Salatiga, Tempat Anak-anak Belajar Tanpa Merisaukan Ijazah

Kompas.com - 21/12/2016, 18:09 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

SALATIGA, KOMPAS.com - Dunia pendidikan di Indonesia sedang diramaikan oleh pro kontra tentang moratorium Ujian Nasional (UN). Namun bagi para orangtua, pendidik dan anak-anak yang ada di Community Based Education (CBE) Kampung Juara, Salatiga, Jawa Tengah, ini, UN tak perlu lagi dipersoalkan.

Bahkan sebagian besar anak-anak di CBE Kampung Juara ini juga tak pernah mempermasalahkan selembar ijazah.

"Cita-cita saya jadi duta besar, kalau melamar nanti bisa dengan sertifikat atau portofolio," ungkap Satrio Hadi Nugroho (11), salah satu siswa di CBE Kampung Juara.

Pembelajaran di CBE Kampung Juara ini memang berbeda dengan sekolah formal pada umumnya. Di sini anak-anak dibebaskan untuk mendalami pelajaran apapun sesuai dengan minat dan bakatnya. Suasana belajar pun tidak seperti sekolah formal pada umumnya, akan tetapi diisi dengan banyak diskusi dalam suasana yang bebas dan santai.

"Belajar di sini itu asyik, bergaul dengan banyak orang yang kreatif," ungkap Rio.

Semua anak di CBE Kampung juara ini dibimbing untuk memiliki sebuah road map atau rencana kerja rinci yang harus ditempuh guna mencapai cita-cita atau tujuan yang mereka inginkan.

Seperti Rio, panggilan akrab Satrio Hadi Nugroho ini, dia mengaku mempunyai sejumlah project yang harus ia wujudkan dalam beberapa tahun kedepan. Salah satunya adalah membuat film dokumenter yang diproyeksikan bisa diputar di bioskop-bioskop di Indonesia.

"Saya pengen bikin film dokumenter yang bisa masuk ke bioskop. Terus, tahun ini teaternya mudah-mudahan juga bisa tampil," imbuhnya.

Pembelajaran di CBE Kampung Juara ini memang tidak dibatasi ruang dan waktu, karena anak-anak bebas belajar kapan saja, di mana saja dan dengan siapa saja. Semangat membebaskan inilah yang membuat anak-anak antusias di dalam belajar.

Mereka sendiri yang menentukan pelajaran apa yang sesuai dan diperlukan untuk mengembangkan minat dan bakatnya. Jika memang diperlukan pengajaran dari ahli-ahli di bidang tertentu, maka mereka akan didatangkan demi untuk memuaskan rasa ingin tahu mereka.

"Yang dipelajari itu bukan semuanya, tapi satu yang diminati. Terus bisa ketemu langsung dengan ahlinya," kata Firman Zada Pramana (12).

Firman saat ini juga tengah magang di sebuah rumah makan di Salatiga, sebagai salah satu projectnya tahun ini. Pada praktiknya sebenarnya dia bekerja paruh waktu, tetapi karena tujuannya ingin menyerap ilmu dalam mengembangkan bisnis warung makan, maka kegiatan ini disebutnya sebagai magang.

"Cita-citanya buka rumah makan sendiri," ujarnya.

Keunikan lainnya dari CBE Kampung Juara ini adalah keterlibatan orangtua yang berperan aktif dalam kegiatan belajar anak.

Salah satu orangtua siswa, Pratiwi Sukesi mengatakan, keterlibatan orangtua ini sangat penting untuk menjaga seluruh proses pembelajaran yang diterapkan disini sesuai dengan yang diharapkan oleh anak-anak.

Pada awalnya, lanjut Pratiwi, model pembelajaran seperti ini sangat merepotkan orangtua, namun lama-lama dirinya merasakan sendiri manfaat dari pendampingan aktif ini.

Orangtua menjadi bertambah wawasannya karena juga dituntut untuk belajar dan pada akhirnya juga tercipta rasa saling percaya antara orangtua kepada anak-anaknya.

"Seperti kondisi saya, dengan usia saya yang sekarang itu kan mengikuti anak itu pertama-tama juga merasakan. lho kok begini. Tapi ternyata dengan melihat anak senang itu saya jadi ikut gembira, sehingga yang sebelumnya waduh mau ini, tapi anak ke sini, tapi lama-lama kita dengan pemahaman kita mulai mencintai," kata Pratiwi.

Setiap permasalahan dan hambatan didalam menjalankan project inilah yang membuat anak-anak ini terus menerus belajar dam berkreasi dna tentunya dengan pendampingan komunitas orangtua.

Divisi Ilmu CBE Kampung Juara, Retno Dewi Widiastuti, mengatakan, saat ini ada sekitar 30 keluarga yang sudah bergabung dalam komunitas ini. beberapa diantara mereka ada yang tetap bersekolah di sekolah formal, namun ada juga yang sudah totalitas nyaman dengan pendidikan di CBE Kampung Juara ini.

Pembelajaran awal masuk ke sistem belajar berbasis komunitas ini terlebih dulu dimulai dengan Program Matrikulasi pembentukan karakter belajar. Dengan demikian maka kreativitas, rasa ingin tahu serta kemampuan berkomunikasi dibentuk agar mereka siap mengembangkan diri sesuai minat dan bakatnya.

"Setelah anak-anak mempelajari adab, kultur, matrikulasi, baru anak-anak ada project based learning sesuai dengan minatnya masing-masing. Dari sini memang akan mencarikan guru yang ahli di bidangnya," kata Retno.

Keputusan besar

Pendirian CBE Kampung Juara yang bersekretariat di Jl Imam Bonjol Salatiga ini diakui sebagai sebuah keputusan yang berani. Berawal dari kegundahan para orang tua, akan ke manakah anak-anak setelah lulus SD nanti di tengah carut marut pendidikan di negara ini.

"Sebuah keputusan besar dalam menentukan masa depan anak telah berani kami ambil. Keputusan yang menurut kami bukanlah keputusan yang main-main, yakni membuat sebuah sekolah yang akan menjadi tumpuan dalam mengantarkan putra-putri kami dalam menyongsong masa depan," ucapnya.

Berangkat dari komunitas keluarga berbasis pendidikan inilah, maka pertemuan demi pertemuan antar orangtua dilakukan dengan intensif. Family gathering, rekruitmen anggota dan anjangsana keluarga menjadi ajang untuk saling mengenal dan menguatkan antar anggota.

Selain itu, para pendiri juga tak segan belajar dari berbagai organisasi pendidikan untuk memantapkan pendirian sebuah sistem pembelajaran yang mereka mimpikan.

"Maka raker pertama yang dilaksanakan tanggal 25 Maret 2016 di Banyumili Desa Gedangan, Tuntang, Kabupaten Semarang menjadi tonggak berdirinya CBE Kampung Juara. Dengan core value kami Bahagia, Beragam, Mulia," tandasnya.

Kini CBE Kampung Juara ibarat bayi yang belum genap berusia sembilan bulan ini sudah menjadi sandaran banyak cita-cita dari para orangtua terhadap anak-anaknya.

Kelas penguatan keluarga dan penguatan ayah bunda menjadi pokok dalam CBE Kampung Juara, karena banyak pencapaian-pencapain yang ingin diraih bersama-sama dalam komunitas ini menjadi cita-cita dan pencapaian keluarga besar CBE Kampung Juara.

"Semoga kehadiran CBE Kampung Juara bisa menjadi oase di tengah kegamangan orangtua dalam pendidikan putra-putrinya," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com