Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tradisi "Sedekah Sungai" Agar Warga Tak Lagi Racuni Ikan

Kompas.com - 27/11/2016, 19:32 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Warga Desa Blongkeng, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menggelar tradisi "Sedekah Sungai", Minggu (27/11/2016).

Tradisi ini digelar karena warga merasa prihatin atas kondisi sungai yang mengalami penurunan kualitas beberapa tahun terakhir.

Ratusan warga berkumpul di halaman balai desa setempat sejak pagi. Mereka lalu melakukan kirab budaya menuju jembatan Kali Blongkeng.

Sedikitnya 80.000 ekor benih ikan berbagai jenis turut dikirab. Selain itu, ada pula barisan kelompok kesenian dan petani dari berbagai dusun di desa Blongkeng, marching band dan puluhan anak-anak berkostum unik.

Sesampai di Kali Blongkeng mereka menuruni tebing menuju Kedung Wiro di alur sungai tersebut untuk melepaskan puluhan ribu benih ikan tersebut.

Ketua Panitia Sedekah Sungai 2016, MH Habib Shaleh, tradisi sedekah sungai merupakan aksi peduli lingkungan, khususnya sungai, yang belakangan semakin tercemar akibat ulah manusia.

Menurut dia, masih banyak warga yang membuang sampah sembarangan, lalu menangkan ikan dengan cara tidak ramah lingkungan sehingga merusak ekosistem sungai.

"Melalui kegiatan ini kami mengajak masyarakat untuk meninggalkan cara tangkap ikan yang tidak ramah lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan di sungai," kata Habib, di sela-sela kegiatan.

Habib memaparkan, puluhan ribu benih ikan yang ditebar meliputi ikan mas, lele, tawes, graskap, nila dan lainnya.

Ikan-ikan tersebut ditebar di dua lokasi, yakni di Kali Blongkeng dan tempuran Kali Putih yang berhulu di Gunung Merapi.

Semua ikan adalah hasil sedekah dari warga setempat.

Selain itu, ada beberapa ribu benih ikan berasal dari bantuan Balai Benih Ikan (BBI) Jawa Tengah.

"Jika ikan sudah berkembang biak silahkan dipancing untuk lauk keluarga, jangan disetrum dan diracun," tegas Habib.

Tokoh masyarakat setempat, Agus Merapi, menjelaskan tradisi sedekah sungai sekaligus untuk tetap menjaga budaya Jawa agar tetap lestari.

Budaya masyarakat Jawa yang saling menghormati dan toleransi dengan sesama manusia dan juga dengan alam.

“Jika ekosistem sungai pulih maka masyarakatlah yang akan menerima manfaatnya. Kami berdoa dan berusaha agar sungai selalu di berikan keberkahan yang bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com