Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Pertahanan: Penusuk 3 Anggota Polisi di Tangerang Terlibat Jaringan ISIS

Kompas.com - 26/10/2016, 16:41 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyebut bahwa pelaku penyerangan terhadap tiga anggota polisi di Tangerang, Kamis (20/1/2016) adalah anggota dari gerakan radikalisme ISIS.

"Saya sudah monitor, saya juga punya jaringan sendiri (pemantau kelompok radikal). Benar (tersangka) jaringan ISIS," kata Ryamizard di Bogor, Rabu (26/10/2016).

Peristiwa penusukan anggota polisi itu bermula saat pelaku yang diketahui berinisial SA menempelkan stiker yang mirip dengan lambang kelompok radikal. Polisi lalu mengimbau supaya stiker itu dilepas, namun pelaku malah menyerang polisi dengan golok. 

Baca juga: Ada Stiker Mirip Lambang ISIS di Lokasi Penusukan Kapolsek di Tangerang

Menurut Ryamizard, pelaku masih tergolong baru bergabung dalam keanggotaan gerakan radikalisme ISIS.

"Ya, simpatisan lah, itu orang-orang yang baru dibaiat. Kalau yang lainnya belum kita monitor lagi, baru di yang wilayah Tangerang kemarin saja," jelas dia.

Sebelumnya, SA yang diduga sebagai anggota ISIS menyerang anggota polisi di Pos Polantas Kawasan Pendidikan, Cikokol, Tangerang, Kamis (20/10/2016).

Akibat penyerangan itu, Kanit Dalmas Polres Metro Tangerang Inspektur Satu Bambang Haryadi dan anggota Satuan Lalu Lintas Polsek Tangerang Brigadir Kepala Sukardi mengalami luka tusuk.

Kapolsek Tangerang Kompol Effendi yang berada di lokasi kejadian juga ikut menjadi korban. Dari hasil olah tempat kejadian perkara ditemukan lambang ISIS yang tertempel di dinding Pos Polantas.

Kompas TV Penusuk Kapolsek Tangerang Telah Diawasi Sejak 2015
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com