SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bercerita bahwa dirinya pernah memiliki pengalaman mengejar pelaku pungutan liar (pungli) di sebuah kantor kelurahan di Surabaya.
Laporan pungli itu diterimanya dari korban yang mengadu ke sebuah radio swasta di Surabaya. Informasi yang disiarkan oleh radio tersebut akhirnya sampai ke telinga Risma. Setelah itu, Risma lalu mengumpulkan semua pegawai kelurahan itu dan memanggil korban pungli.
"Saya minta warga tersebut menunjuk siapa pegawai yang melakukan pungli, tapi warga itu bilang tidak ada," kata Risma, Senin (24/10/2016).
Risma menuturkan, warga korban pungli itu hanya memberikan ciri-ciri bahwa pelakunya memakai baju batik.
"Ternyata pelakunya bukan orang dalam, tapi orang luar yang bertindak sebagai calo," kata Risma.
Dia memastikan, pelayanan publik di lingkup Pemkot Surabaya bersih dari Pungli karena semua pelayanan sudah berbasis online yang tidak memungkinkan bertemunya pegawai dengan masyarakat.
Oleh karena itu, Pemkot Surabaya tidak membentuk Satgas Khusus Pemberantasan Pungli seperti yang dibentuk di daerah lain.
Pemberantasan pungli menjadi agenda di berbagai daerah setelah Presiden RI Joko Widodo memperingatkan seluruh jajaran pemerintah agar menghentikan praktik pungli dalam melayani masyarakat. Presiden memerintahkan Kementerian PAN-RB untuk memproses pemecatan pegawai yang tertangkap melakukan pungli.
(Baca juga: Presiden: Saya Peringatkan, Mulai Sekarang Stop Pungli!)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.