Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Cuci Darah Meninggal, Diduga karena Mesin Mati

Kompas.com - 19/10/2016, 07:50 WIB

LAMPUNG, KOMPAS.com — Keluarga Bramanto (45), pasien cuci darah, melaporkan manajemen Rumah Sakit Bumi Waras ke Kepolisian Daerah Lampung.

Pasalnya, Bramanto meninggal saat menjalani proses cuci darah karena, diduga, mesin mati akibat pemadaman listrik.

Enrico, salah satu anggota keluarga pasien Bramanto, mengaku sudah berupaya menemui pihak rumah sakit untuk menanyakan mesin cuci darah yang mati, tetapi tidak ada yang mau menemui.

"Karena itu, saya melapor ke Polda Lampung," kata dia, Selasa (18/10/2016).

Peristiwa yang dialami warga Jalan Tangkuban Perahu, Kelurahan Kupang Kota, Telukbetung Utara, Bandar Lampung, ini terjadi pada Selasa pagi.

Enrico menceritakan, adiknya ini adalah pasien penyakit ginjal yang sedang dirawat di Rumah Sakit Bumi Waras sejak Jumat malam. Salah satu anggota tim medis RS Bumi Warasa, dr Gufron, menyuruh Bramanto untuk cuci darah.

"Sejak dirawat pada Jumat malam, kondisinya semakin membaik," ujar Enrico.

Pagi harinya, sesuai arahan dr Gufron, Bramanto menjalani cuci darah di ruang hemodialisis sekitar pukul 09.30 WIB.

Baru berjalan 15 menit, mesin cuci darah mati karena listrik padam. Di ruang yang sama ada sembilan mesin cuci darah lainnya, tetapi tidak mati karena mendapat asupan daya dari UPS.

"Ternyata UPS di mesin cuci darah adik saya rusak sehingga ketika listrik padam, mesin ikut mati," sambung Enrico kepada wartawan.

Lima menit setelah mesin cuci darah mati, Enrico yang berada di ruangan hemodialisis melihat detak jantung Bramanto sudah tidak ada.

Enrico sangat menyesalkan tidak ada dokter yang berupaya menolong adiknya ketika koma. Sementara itu, dr Patricia yang bertanggung jawab di ruangan hemodialisis juga tidak ada di tempat.

"Perawat sempat menelepon dr Patricia, tetapi tidak diangkat," kata dia.

Dokter jaga di rumah sakit juga tidak ada. Menurut Enrico, dokter jaga adalah dr Jeri, baru datang setengah jam kemudian.

"Itu pun hanya melihat, saja lalu pergi," terang dia.

Bantah UPS mati

Manajemen Rumah Sakit Bumi Waras membantah mesin pemasok daya atau UPS ke mesin pencuci darah mati sehingga mengakibatkan Bramanto meninggal.

Direktur Pelayanan Medis Rumah Sakit Bumi Waras, dr Arief Yulizar, memastikan mesin pemasok daya ke mesin cuci darah yang dipakai Bramanto hidup.

"Gensetnya juga hidup. Jadi, ketika listrik padam dalam dua detik, mesin cuci darah langsung hidup karena UPS hidup," kata dr Arief melalui sambungan telepon, Selasa (18/10/2016).

Arief menjelaskan, Bramanto sempat koma dan dirawat di ruang ICU selama dua hari. Hasil diagnosis, Bramanto menderita penyakit komplikasi, seperti jantung dan ginjal.

Bramanto menjalani cuci darah pertama beberapa hari lalu.

"Setelah cuci darah pertama, hasilnya bagus. Kondisi pasien membaik," sambung dr Arief.

Pasien kembali menjalani cuci darah pada Selasa (18/10/2016) pagi. Ia mengakui, listrik dipadamkan pihak PLN pada saat itu.

"Listrik memang padam, tetapi UPS kami berfungsi baik sehingga dalam waktu dua detik mesin cuci darah sudah menyala," sambung dr Arief.

Menurut dirinya, mesin genset juga berfungsi baik. "Jadi, dalam tujuh detik, mesin cuci darah kembali menyala karena genset hidup," kata dia.

"Jika memang UPS dan genset tidak menyala, pasti 12 mesin cuci darah lainnya ikut mati ketika listrik padam. Namun, kenyataannya, 12 mesin cuci darah lainnya hidup," kata Arief.

Arief menduga, kematian Bramanto disebabkan serangan jantung karena sudah lemah.

Mengenai pernyataan keluarga korban bahwa tidak ada dokter jaga yang memberikan pertolongan, Arief memastikan, saat itu ada tiga dokter piket yang siap sedia di rumah sakit.

Rumah Sakit Bumi Waras, Bandar Lampung, tidak mendapat pemberitahuan dari PLN mengenai akan adanya pemadaman listrik. Arief tak tahu tujuan penyidik Polda Lampung mendatangi rumah sakit.

Berita ini sudah tayang di Tribunnews, Selasa, 18 Oktober 2016, dengan judul Baru 15 Menit Cuci Darah, Pasien Meninggal Akibat Mesinnya Mati dan Pasien Cuci Darah Meninggal, Begini Penjelasan Rumah Sakit Bumi Waras

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com