Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peresehan, Ritual Meminta Hujan bagi Masyarakat Lombok

Kompas.com - 27/08/2016, 23:00 WIB
Karnia Septia

Penulis

LOMBOK BARAT, KOMPAS.com - Peresehan bukan sekadar seni adu ketangkasan. Bagi sebagian besar masyarakat Suku Sasak, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), peresehan memiliki filosofi tersendiri.

Menurut Muhaemy (49), pembina Kelompok Sanggar Budaya Selaparang, dulu peresehan merupakan ritual yang dilakukan masyarakat Lombok setiap musim kering atau musim kemarau tiba. Tujuan utamanya adalah untuk meminta hujan.

"Peresehan zaman dulu adalah sebuah ritual dimana tokoh masyarakat, tokoh agama berkumpul untuk ritual meminta hujan," kata Emy ditemui seusai festival peresehan, di Pantai Senggigi, Sabtu (27/8/2016).

Namun seiring dengan laju perkembangan zaman, peresehan saat ini kerap dipertandingkan sebagai sebuah tradisi yang bisa dinikmati banyak orang. Peresehan juga bisa dilihat pada beberapa acara kebudayaan di Lombok.

Pada peresehan, para pepadu (pemain peresehan) dipandu oleh dua orang pekembar (pelatih) dan satu orang yang berperan sebagai juri.

Peresehan dimulai saat peluit ditiup dan musik penyemangat mulai berbunyi. Dengan menggunakan penjalin (tongkat pemukul dari rotan) serta ende (tameng yang terbuat dari kulit kerbau), para pepadu yang terdiri dari dua orang bertanding peresehan dengan cara saling memukul lawan menggunakan penjalin.

Emy mengatakan, ada beberapa peraturan yang harus ditaati oleh para pepadu dalam bertanding peresehan. Salah satunya, tidak boleh memukul lawan jika lawan sudah berdarah dan dinyatakan kalah.

"Di persehan itu sangat sportif tidak ada hal-hal seperti 'ngerujak' atau memukul tidak sesuai aturan di peresehan itu tidak diperbolehkan," kata Emy.

Setelah ditentukan siapa yang menang dan kalah, para pepadu lalu bersalaman sebagai tanda perdamaian. Hingga kini, peresehan masih terus dilakukan pada acara kebudayaan di Lombok. Salah satunya pada festival peresehan yang dilaksanakan dalam rangkaian Bulan Budaya Lombok Sumbawa 2016 yang berlangsung selama sebulan mulai 18 Agustus - 18 September 2016.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com