Bernabas menjelaskan, sanggar Budaya Uma Lodok dibentuk pada 2010 dengan tujuan membina bakat dan melatih kreativitas pelajar di bidang kebudayaan.
Ada beberapa atraksi budaya yang terus diasah disekolah, yakni tarian Wai Doka yang sudah terkenal sampai di Eropa, tarian Riik Kozu (injak padi), tarian Karong Kozu Wole (hantar padi memasuki rumah), tarian Umbiro serta berbagai ritual budaya lainnya.
“Untuk mengetahui latar belakang budaya di Manggarai Timur, saya sering menyuruh pelajar-pelajar untuk mewawancara tua-tua adat yang berumur 50 tahun ke atas yang berkaitan dengan tari-tarian dan ritual-ritual. Pelajar dididik untuk menggali sejarah dari tari-tarian tersebut,” jelasnya.
Kepala SMPK Waemokel, Robertus Wahab kepada Kompas.com, Rabu, mengataka, lembaganya terus mengasah kemampuan pelajar di bidang seni dan budaya. Salah satu kekhasan di sekolahnya adalah tarian Sanggu Alu dan tarian Flobamora. Tarian Sanggu Alu adalah tarian warisan budaya Manggarai Timur, sedangkan tarian Flobamora merupakan tarian budaya seluruh NTT dengan pakaian adat masing-masing.
“Siswa dan siswi yang sekolah di SMPK Waemokel berasal dari berbagai daerah di Provinsi Nusa Tenggara Timur, sehingga kekhasan budaya masing-masing terus dipertahankan, baik dari segi seni maupuan cara berpakaian adat,” jelasnya.
Robertus menjelaskan, warisan budaya Sanggu Alu sering ditampilkan dalam berbagai acara budaya di Manggarai Timur. Ini juga bagian dari pendidikan budaya dan membentuk karakter siswa dan siswi melalui budaya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.