PALU, KOMPAS.com – Proses pemindahan jenazah Ibrahim, anggota kelompok Santoso asal Uighur yang tewas saat kontak tembak dengan Satgas Tinombala di wilayah pegunungan Desa Padopi, Kecamatan Poso Pesisir, Sulawesi Tengah, saat ini sedang berlangsung.
Rencananya, jenazah Ibrahim akan dibawa dengan mobil ambulans dari Poso menuju RS Bhayangkara Palu.
Menurut Kapolda Sulteng Rudy Sufahriadi, Tim Satgas Tinombala masih melakukan pengejaran terhadap seorang anggota kelompok Santoso yang sempat melarikan diri tersebut.
Diduga senjata yang digunakan para buronan ini merupakan senjata buatan pabrikan asal Amerika Serikat.
"Dari keterangan tim satgas, senjata yang digunakan kontak tembak dengan Satgas Tinombala adalah senjata pabrikan buatan Amerika Serikat," kata Kapolda, Rabu (17/08/2016).
Kapolda mengatakan, berdasarkan laporan intelijen di lapangan, saat ini sisa kelompok Santoso yang berjumlah 14 orang itu diperkirakan masih memiliki lima buah senjata api pabrikan.
Sementara untuk senjata rakitan masih belum diketahui berapa jumlah pastinya.
Namun, Rudy berharap 14 orang sisa anggota kelompok Santoso segera menyerahkan diri.
"Untuk itu saya mengimbau, daripada dikejar-kejar oleh aparat, para DPO segera turun gunung dan menyerahkan diri. Dan menjalankan proses hukum yang ada," ujarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.