KEFAMENANU, KOMPAS.com - Sehari setelah tiba di rumah duka, jenazah Fiktor Atitus (27), tenaga kerja Indonesia (TKI) yang tewas di Malaysia, diotopsi oleh tim Forensik Bidang Kedokteran dan Kesehatan(Bidokkes) Kepolisian Daerah (Polda) NTT.
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor TTU, AKP Hadi Handoko SH kepada Kompas.com, Minggu (14/8/2016), mengatakan, otopsi dilakukan atas permintaan dari keluarga yang ingin mengetahui penyebab kematian Fiktor.
“Fiktor ini bekerja sebagai TKI di Malaysia Timur, atau tepatnya di perusahaan kelapa sawit PJP Pelita Selangau Plantation SDN BHD, dan meninggal dunia di Malaysia pada tanggal 26 Juli 2016 lalu,” kata Handoko.
Menurut Handoko, karena terkendala proses administrasi di Malaysia, jenazah Fiktor baru dikirim dan tiba di rumah duka pada Kamis (11/8/2016). Keluarga yang ingin mengetahui penyebab kematian kemudian meminta polisi untuk dilakukan proses otopsi.
Selanjutnya, kata Handoko, pada Jumat (12/8/2016) kemarin, bertempat di rumah duka, Desa Oehalo, Kecamatan Insana Tengah, TTU, telah diotopsi jasad Fiktor yang dilakukan oleh tim forensik Bidokkes Polda NTT di bawah pimpinan Kompol Dr Niluh Putu Eni Astuti, SPA.
Adapun organ yang diambil untuk diperiksa di laboratorium yaitu potongan jantung, potongan paru, isi lambung dan darah dalam lambung.
Handoko mengatakan, Fiktor sudah bekerja di Malaysia sejak tahun 2012 lalu dan belum pernah kembali ke rumahnya hingga meninggal dunia.
"Hingga saat ini, kita masih tunggu hasil otopsinya,” ujarnya.
Baca juga: Jadi TKI Tanpa Restu Orangtua, Fiktor Pulang Tanpa Nyawa
Sebelumnya diberitakan, Fiktor Atetus (27), tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Desa Oehalo, Kecamatan Insana Tengah, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, meninggal dunia di Malaysia.
Fiktor pergi bekerja di Malaysia pada 2012 lalu tanpa pamit kepada orangtua. TKI malang itu meninggal pada 26 Juli 2016, tetapi karena terkendala proses administrasi di Malaysia, jenazahnya baru dikirim dan tiba di rumah duka pada Kamis (11/8/2016).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.