Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jasad TKW Yufrinda Diotopsi, Tidak Ada Organ yang Hilang

Kompas.com - 12/08/2016, 06:44 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

SOE, KOMPAS.com - Tim dokter Kesehatan dan Forensik Kepolisian Daerah Nusa tenggara Timur (NTT) melakukan otopsi terhadap jenazah Yufrinda Selan.

Yufrinda merupakan tenaga kerja wanita (TKW) asal Desa Tupan, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), NTT, yang meninggal dunia di Malaysia pada 9 juli 2016 dengan kondisi tubuh penuh jahitan.

Dari hasil otopsi itu, tidak ditemukan organ tubuh yang hilang seperti dugaan keluarga korban selama ini. Namun, tim dokter tetap meneliti sejumlah organ tubuh guna memastikan sebab-sebab kematian korban.

Di kediaman Yufrinda, Kamis (11/8/2016), tim dokter kesehatan dan forensik Polda NTT yang dipimpin Kepala Bidang Kedokteran Kesehatan Polda NTT AKBP dr Mohamad Haris dan Komisaris Polisi dr Nyi Putu dibantu tim identifikasi Polres TTS serta dokter Sinode GMIT Kupang dan RSUD Soe melakukan otopsi terhadap jenazah Yufrinda.

Turut menyaksikan sejumlah lembaga swadaya masyarakat dan lembaga perlindungan saksi dan korban dari Jakarta. Pelaksanaan otopsi menyedot perhatian ratusan warga sekitar.

Otopsi berlangsung selama tiga jam, mulai pukul 09.30 Wita sampai dengan pukul 12.30 Wita, yang diawali dengan penggalian makam korban.

Jasad korban kemudian dibawa ke kamar tertutup, lalu diotopsi oleh tim dokter kesehatan dan forensik Polda NTT.

Saat menyaksikan jalannya otopsi, keluarga Yufrinda sempat menangis histeris. Seusai Otopsi, jenazah korban didoakan secara Kristen dan dikebumikan kembali.

Kepala Polres TTS AKBP I Ketut Adnyana Putera mengatakan, pelaksanaan otopsi tersebut berdasarkan permohonan dari keluarga korban. Hasil otopsi menjadi kewenangan tim dokter kesehatan dan forensik Polda NTT.

Sementara itu, Mohamad Haris mengatakan bahwa berdasarkan hasil otopsi, tidak ada organ tubuh korban yang hilang.

"Otopsi ini dilakukan untuk mengetahui sebab-sebab kematian Yufrinda, tetapi memang tidak ada organ tubuhnya yang hilang," kata Haris.

Ditemui di tempat yang sama, ayah kandung Yufrinda, Metusalak Selan, mengatakan menerima hasil otopsi yang sudah dilakukan tim dari Polda NTT. Namun, ia tetap menghendaki kasus kematian anaknya diusut sampai tuntas.

"Tolonglah kasus anak saya ini diselidiki oleh polisi karena ada banyak kejanggalan," kata dia.

Yufrinda diduga tewas gantung diri di rumah majikannya di Malaysia. Korban ditemukan terikat pada tali saat kondisi rumah kosong.

(Baca juga TKW Asal NTT Diduga Tewas Gantung Diri di Malaysia)

Menurut Kepala Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) NTT Tato Tirang, nama Yufrinda dipalsukan menjadi Melinda Sapay. Alamat dan tahun kelahirannya juga direkayasa.

Korban sebetulnya beralamat di Desa Tupan, Kecamatan Batu Putih, Timor Tengah Selatan. Di dalam KTP dan paspor, korban beralamat di Desa Camplong, Kecamatan Fafuleu, Kabupaten Kupang, NTT. Korban lahir pada tahun 1997, tetapi diubah menjadi 1994.

Tirang mengatakan, berdasarkan keterangan yang tertulis di dalam paspor, Yufrinda berangkat ke Malaysia pada September 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com