Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Relawan Pramuka yang Ditabrak Saat Bertugas Atur Arus Mudik

Kompas.com - 12/07/2016, 14:55 WIB
Muhamad Syahri Romdhon

Penulis

CIREBON, KOMPAS.com – Lebaran Idul Fitri menyisakan berjuta cerita bagi para kaum perantau, masyarakat luas, dan tentu para pekerja yang bertugas. Tak terkecuali bagi para relawan gerakan pramuka yang secara sukarela membantu lalu lintas selama arus mudik dan balik.

Cerita menyedihkan menimpa Memet dan Fajar yang harus merayakan hari raya Idul Fitri di Rumah Sakit Ciremai Cirebon lantaran ditabrak mobil travel pengangkut rombongan mudik pada satu hari jelang lebaran kemarin.

Kini mereka keduanya sedang menjalani proses penyembuhan dan sudah pulang ke rumah.

Hingga Selasa siang (12/7/2016), kediaman Memet Slamet Saparudin (30) di Kelurahan Kalijaga, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, tak pernah sepi dari kunjungan rekan sejawat keluarga besar gerakan pramuka dan juga masyarakat luas.

Mereka berdatangan untuk melihat dan menjenguk kondisi Memet yang menjabat sebagai Staf Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Cirebon.

Memet adalah salah satu korban yang ditabrak mobil travel rombongan pemudik pada satu hari menjelang Idul Fitri kemarin bersama Fajar, yang juga kerabatnya.

Karena peristiwa tersebut, Memet mengalami patah tulang kaki kanan sebanyak tiga titik, sementara Fajar mengalami luka di bagian kepala.

Memet tak dapat banyak bergerak, karena patah yang dialaminya cukup parah, bahkan sebagian remuk. Hal itu membuat Idul Fitri tahun 2016 ini sangat berbeda baginya.

Air mata kesakitan dan kesedihan campur bahagia Idul Fitri tahun ini adalah ungkapan yang paripurna baginya. Dia tak bisa shalat Id dan bersilaturahim bersama sanak keluarga dan tetangga karena masih harus berbaring di tempat tidur berhari-hari.

“Sedih, sedih sekali Mas, sudah atur rencana abis lebaran mau jalan bersama keluarga, istri, dan anak tercinta. Tapi kenyataannya sekarang hanya bisa tidur saja sambil nahan sakit kaki yang patah,” katanya dengan nada lirih di atas kasur rumahnya, Selasa (12/7/2016) siang.

 

Agenda mengajak sanak keluarga istri tercinta bersama anak yang baru berusia lima bulan pun pupus.

Memet adalah satu dari ribuan relawan gerakan pramuka yang mengabdikan diri untuk membantu arus mudik dan balik saat idul fitri menjelang. Sudah puluhan tahun dia melakukan rutinitas tahunan di sejumlah titik sepanjang jalur utama pantura Cirebon.

Rasa senang, bangga, dan semangat untuk membantu para perantau untuk mudik dan balik mampu menggantikan rasa lelah, dan tak adanya rupiah yang didapat. Sepenuhnya ia lakukan secara suka rela.

“Gimana ya Mas, hanya panggilan hati. Kata orang-orang si, percuma, ga dapet apa-apa. Tapi kitanya senang, dan bahagia membantu banyak orang. Pengabdian mungkin Mas,” ungkap bapak satu anak ini.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com