Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kanji Rumbi Khas Aceh, Bubur Ayam yang Dinanti Kala Ramadhan

Kompas.com - 09/06/2016, 06:40 WIB
Masriadi

Penulis

LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com - Puluhan orang berjejer menunggu kanji rumbi di halaman Masjid Agung Islamic Center, Lhokseumawe, Rabu (8/6/2016). Di langit cuaca tampak mendung.

Masyarakat Aceh menyebutnya kanji rumbi, sementara masyarakat di luar Aceh mengenal makanan ini dengan sebutan bubur ayam.

Tradisi membagikan kanji rumbi gratis untuk masyarakat kota telah berlangsung sejak beberapa tahun terakhir di masjid terbesar di kota itu.

Koordinator Ramadhan Masjid Agung Islamic Centre Lhokseumawe Muslim Yusuf menyebutkan, dana yang diperoleh untuk memasak kanji itu merupakan sumbangan jemaah.

"Ada juga sumbangan dari dinas, kantor atau badan usaha milik negara," kata Muslim kepada Kompas.com.

Setelah shalat ashar, tiga pekerja memasak kanji di depan halaman masjid itu. Tenda berukuran 5 x 10 meter dipasang rapi untuk tempat memasak. Ada tiga tungku untuk memasak kanji rumbi.

Makanan khas Aceh itu menjadi primadona masyarakat setempat. Warga yang ingin menikmatinya bisa datang mulai pukul 17.30 WIB sampai waktu berbuka puasa tiba. Boleh juga membawa mangkuk dari rumah.

"Jika tidak ada mangkuk, kami menyiapkan membungkusnya dalam plastik," kata Muslim.

Selain dibagikan kepada masyarakat umum, bubur itu juga dibagikan untuk masyarakat yang memilih berbuka puasa di masjid tersebut.

Dalam sehari, panitia membutuhkan dana sekitar Rp 3,5 juta untuk membuat 800 hingga 1.000 porsi bubur. Semuanya dibagikan gratis.

"Sampai akhir Ramadhan, kami butuh dana sekitar Rp 105 juta. Saat ini sudah berkumpul sekitar Rp 40 juta, itu semua sumbangan," kata Muslim.

Untuk memasak bubur ayam khas Aceh ini diperlukan bahan seperti ayam, udang rebus, bawang goreng, dan garam secukupnya. Bumbunya berupa ketumbar, merica, adas manis, pekak, kayu manis, bawang merah, biji pala, dan jahe.

Proses pembuatannya tidaklah susah. Beras disangrai sampai kuning, lalu ditumbuk agak kasar. Ayam dan beras direbus bersama hingga ayamnya empuk dan beras menjadi bubur.

Bumbu yang sudah dibungkus dengan kain tipis dimasukkan ke dalam bubur tadi dan ditambah garam.

Bubur dihidangkan dengan taburan ayam yang sudah dipotong-potong dan bawang goreng.

"Untuk memasaknya butuh waktu sekitar dua jam. Setelah itu langsung bisa dibagikan," kata dia.

Bagi masyarakat Aceh, makanan ini menjadi tradisi turun-temurun. Nyaris semua masjid dan surau menyiapkan makanan itu untuk masyarakat secara gratis.

Cut Aulia, seorang warga, menyebutkan rasa kanji rumbi di masjid itu terkenal lezat. Rasanya bahkan mengalahkan makanan serupa yang dijual di pasar-pasar selama Ramadhan.

"Daging, buburnya dan pedasnya pas. Tidak terlalu pedas. Nikmat sekali. Lemaknya juga pas, tidak terlalu lemak," kata dia.

Nah, jika Anda ke Aceh selama bulan puasa, tidak ada salahnya menggoyang lidah dengan nikmati bubur ayam khas Aceh ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com