BANYUWANGI, KOMPAS.com - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyatakan, salah satu penyebab tenggelamya kapal Rafelia 2 di selat Bali adalah karena kelebihan muatan.
"Sarat kapal mengalami kelebihan 0,6 m atau 559 ton dibandingkan pada sarat kapal 2,7 meter sehingga stabilitas kapal tidak baik," jelas Kasubkom Investigasi Kecelakaan Pelayaran KNKT Kapten Aldrin Dalimunte saat memaparkan hasil temuan KNKT di ruang Rempeg Jogopati Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi, Selasa (10/5/2016).
Baca juga: Detik-detik Kapal Rafelia Tenggelam, Sejumlah Warga Beteriak Takbir
Selain itu, penempatan muatan kendaraan yang tidak tepat mengakibatkan kapal menunduk. Dari video amartir terlihat air laut menggenang dengan volume besar di geladak kapal sehingga mengakibatkan kapal miring ke kiri.
"Ada 55 ton air masuk dan kapal miring hingga 15 derajat," jelasnya.
Pintu rampa yang tidak ditutup juga menyebabkan air laut banyak masuk ke geladak kendaraan. Apalagi saat pintu rampa dibuka, jumlah air yang masuk semakin banyak dan membuat kemiringan kapal dari 30 derajat menjadi 90 derajat hanya dalam waktu 80 detik.
Baca juga: Keberadaan Nahkoda KMP Rafelia 2 Belum Diketahui
Dalam pemaparan tersebut juga dijelaskan bahwa KMP Rafelia 2 berangkat dari dermaga Landing Craft Machine (LCM) Pelabuhan penyeberangan Gilimanuk Bali menuju pelabuhan Ketapang Banyuwangi dengan kecepatan rata rata 6 knot pada 4 Maret 2016 pukul 12.30 WIB.
Kapal mulai miring ke kiri saat berjarak 1 NM dari dermaga Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk dan Mualim 1 memberitahukan kondisi kapal ke petugas ship traffic controler Dermaga LCM Ketapang.
"Saat itu kapal dibelokkan menuju ke pantai terdekat. Dan, pada pukul 13.05 WIB tenggelam sepenuhnya di 0,2 NM dari pantai terdekat dengan kedalaman 30 meter," jelas Kapten Aldrin Dalimunte.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.