Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alami Kecelakaan, Siswa SMP Kerjakan UN di Mobil PMI

Kompas.com - 10/05/2016, 12:29 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

SLEMAN, KOMPAS.com - Pemandangan berbeda tampak di halaman Sekolah Menengah Pertama (SMP) 2 Pakem Sleman selama dua hari pelaksanaan Ujian Nasional (UN). Tepat di sebelah utara halaman depan, satu mobil Palang Merah Indonesia (PMI) terparkir dengan pintu terbuka.

Di dalam mobil PMI Pakem tersebut, seorang pelajar berbaju putih dan celana training coklat terbaring di tempat tidur dengan sebuah guling di sisi kanannya.

Tepat di depan pelajar ini berbaring, ada sebuah meja dari kayu dan lembaran soal UN mata pelajaran Matematika.

Soal itu baru saja dikerjakan oleh Fitrian Gaib Dewa Samudra (14), salah satu siswa SMP 2 Pakem.

Anak kedua dari dua bersaudara ini mengalami kecelakaan saat bermain dengan teman-temannya di sekolah. Akibat kecelakaan itu, pangkal pahanya patah.

"Pangkal paha saya patah, kejadiannya 16 April 2016 lalu," ujar Fitrian saat ditemui, Selasa (10/5/2016).

Akibat kecelakaan itu, Fitrian harus dirawat di rumah sakit selama satu minggu. Bahkan hingga pelaksanaan UN dilaksanakan, dia belum juga sembuh.

Namun demikian, anak pasangan Parjio Pradito (48) dan Linangkung Masturi (43) ini tidak patah semangat untuk mengikuti UN.

"Ya saya tetap semangat. Ya harus tetap ikut UN," tegasnya.

Keterbatasan gerak tak membuat Fitrian lantas malas belajar. Sebelum UN digelar, dia mengaku telah mempersiapkan diri karena baginya, UN adalah sebuah penentuan untuk masa depannya.

"Iya belajar, baca buku pelajaran, mengulang yang telah diberikan guru. Walau hanya tiduran tapi ini kan demi masa depan saya," ucapnya.

Ayah Fitrian, Parjio, duduk menunggui putranya. Bapak dua anak ini duduk di belakang mobil dan bercengkrama dengan petugas PMI yang setia mengantarkan Fitrian ke sekolah untuk menjalani UN.

Bahkan, setelah UN selesai, dia menghampiri putranya dan terus memberikan semangat.

"Kamu harus semangat, jangan menyerah ya. Kamu pasti bisa," ucap Parjio kepada Fitrian.

Sebagai seorang ayah, dia mengaku telah menemui pihak sekolah sebelum UN berlangsung. Kepada pihak sekolah, Parjio menyampaikan kondisi putranya dan meminta solusi agar tetap bisa mengikuti UN.

Pihak sekolah sudah bersedia menyiapkan ruang khusus. Namun, melihat kondisi Fitrian, Parjio memutuskan untuk menggunakan mobil PMI sebagai tempat putranya mengikuti UN.

"Sebenarnya sudah disiapkan ruangan, tapi (dia) bangun saja sakit. Kalau harus di ruangan kan kasihan. Saya memutuskan pakai mobil PMI Pakem ini saja," ucapnya.

Demi kenyamanan putranya, Parjio pun berinisiatif memesankan tempat tidur khusus dan meja khusus. Tempat tidur dan meja itu dipesan dari seorang teman yang berprofesi membuat mebel.

"Biar bisa bersandar dan nyaman, saya sengaja membuat tempat tidur sama meja ini. Saya pesankan ke teman," ujarnya.

Parjio mengaku bangga dengan putranya yang tidak surut semangatnya meski sakit.

Dia dan istri pun terus memberikan semangat dan dorongan agar putranya berhasil meraih yang terbaik di UN.

"Tidak pernah down, dia itu selalu semangat. Kami orang tua selalu memberikan semangat dan melakukan apapun termasuk kesembuhannya demi masa depannya," tuturnya.

Usai UN, beberapa teman dan guru datang menghampiri mobil PMI yang terparkir di sisi utara halaman SMP 2 Pakem Sleman untuk menyapa Fitrian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com