Sempat Sakit dan Kelaparan, 2 Bocah Telantar Itu Kini Bermain Gembira

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com - Setelah sempat jatuh sakit tanpa ada yang mendampinginya, dua bocah telantar, Tiara (10) dan adiknya, Citra (8) yang dipindahkan polisi ke rumah penitipan anak, Trauma Center Polewali Mandar, Sulawesi Varat, kini kondisinya mulai pulih.

Tiara dan Citra tampak mulai ceria dan menikmati berbagai permainan di tempat barunya. Tiara dan Citra yang dijenguk keluarga besar Polres Polman bersama ibu-ibu Bayangkari pada Sabtu malam (7/5/2016) tampak gembira dan bercengkrama dengan petugas. Keduanya diberi hadiah baju dan buku-buku serta peralatan sekolah lainnya.

Citra dan Tiara mengaku senang tinggal di tempat barunya dan menolak dikembalikan ke rumah.

“Senang tinggal di sini banyak mainan, ada teman,” kata Citra.

Sebelumnya, aktivis peduli anak dan warga yang bersimpati bergantian mendatangi Trauma Centre tempat Tiara dan Citra dirawat. Mereka datang untuk menghibur dan memberi semangat kepada kedua bocah malang ini.

Lili, salah seorang pengurus dari rumah Trauma Center menjelaskan, selama dua hari dalam penanganan pihaknya, kedua bocah yang mengalami trauma psikis ini mulai kembali ceria setelah disuguhi aneka permainan dan kegiatan bersifat edukatif seperti menggambar, membaca dan menulis.

Menurut Lilim dari pengalamannya berinteraksi dengan kedua bocah ini, Tiara dan adiknya selalu terobsesi untuk menggambar atau melukis suasana alam dan kebersamaan dengan ayahnya.

Namun Lili mengaku lega karena selama dalam penanganan, keduanya menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Jika semual tampak murung dan tak bergairah, kini mereka mulai tampak ceria dan bermain.

“Alhamdulillah setelah beberapa hari berinteraksi di tempat barunya, Tiara dan Citra mulai tampak ceria dan senang bermain. Kita berharap ke depan akan lebih baik,” harap Lili.

Wakapolres Polewali Mandar, Kompol Helda Prayitno yang langsung datang melihat kondisi Tiara dan Citra turut bangga dan lega dengan kondisi kedua bocah setelah semua pihak turun tangan melakukan apa saja untuk membantu pemulihan kondisi fisik dan psikis kedua bocah perempuan tersebut.

“Kita senang karena waktu dijemput dan dievakuasi dari rumahnya ke Truma Center, kondisi salah satu bocah ini sedang jatuh sakit. Tapi alhamdulillah kini sudah mulai pulih dan keduanya tampak senang bermain di tempat barunya,” ujar Kompol Helda.

Sakit dan lapar

Tiara dan Citra ditemukan dalam kondisi sakit dan kelaparan. Dia hanya makan pisang mentah pemberian warga.

Kedua bocah itu tinggal di rumah bekas bengkel las tempat keduanya tinggal bersama adiknya di Jalan Pangiu sekitar 100 meter dari kantor lurah dan hanya berjarak beberapa meter dari Puskesmas Massenga Polewali Mandar.

Sejak hampir dua bulan ditinggalkan ayahnya, kedua bocah ini mengaku hanya makan pisang karena sudah lama kehabisan beras. Kedua bocah in mengaku ayahnya pamit keluar kota untuk dua hari, namun hingga menjelang dua bulan, sang ayah tak kunjung pulang.

Diduga, kedua bocah ini mengalami taruma psikis. Keduanya kerap ketakutan di rumahnya, terutama saat hujan deras di malam hari. Namun karena tak ada tempat lain, kedua bocah in mengaku hanya pasrah sambil berharap siang segera tiba dan ayahnya bisa pulang secepatnya kembali berkumpul bersama.

Kini, wajah murung dan trauma sudah tak tampak lagi di wajah kedua bocah malang ini. Bahkan mental kedua anak ini terlihat mulai pulih.

Pihak kepoilisian di Mapolres Polewali Mandar sendiri hingga kini masih terus melakukan komunikasi dengan ayah kedua bocah ini yang diketahui sedang bekerja di kota Palopo, Sulawesi Selatan, untuk mencari nafkah.

Baca juga: Dua Bocah Perempuan yang Ditinggalkan Ayah Ibu Dijemput dan Dibawa ke Rumah Singgah

Polis dan semua pemangku kepentingan kini tengah mengupayakan agar ayah kedua bocah ini kembali ke Polewali Mandar.

Polisi juga sedang mendalami apakah ada unsur penelantaran anak secara sengaja yang dilakukan oleh ayah kedua bocah ini. Jika terbukti ada unsur pidana, pelaku bisa dijerat hukum pidana.

Rencanahnya Citra dan Tiara mendapatkan pengawsan dan penanganan khusus hingga beberapa bulan ke depan. Di pusat Trauma Centre, keduanya akan menjalani kehidupan sehari-harinya secara normal seperti bersekolah dan bermain.