SURABAYA, KOMPAS.com - Surabaya mendapat jatah pemasangan sambungan gas bumi ke 24.000 kepala keluarga. Wali kota SurabayaTri Rismaharini mengaku senang, karena pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) tidak lagi mondar mandir bawa "melon". Melon yang dimaksud Risma adalah tabung elpiji 12 kilogram berwarna hijau, yang menyerupai buah melon.
"Dulu pengusaha kecil saya lihat selalu bawa "melon", kadang satu motor melonnya banyak," kata Risma saat Ground Breaking pemasangan 24 ribu sambungan gas bumi, Senin (2/5/2016).
Sekarang, selain tidak lagi mondar-mandir membawa "melon", para pelaku usaha kecil juga mengaku lebih untung, karena bisa menghemat pembelian gas hingga 50 persen.
"Di Kampung Lontong, para pengusaha mengaku bisa lebih hemat Rp 2 juta hingga Rp 3 juta dalam sebulan," ujarnya.
Karena lebih hemat, para pelaku usaha kecil bisa menabung untuk keperluan lainnya. "Di Kampung Lontong, sekarang rumah pengusaha lontong bagus-bagus, karena mereka bisa menabung untuk memperbaiki rumah," ucap Risma.
Warga, kata Risma, juga sempat menolak pemasangan pipa gas yang disambungkan ke rumah-rumah, karena alasan keamanan. Namun setelah mengetahui manfaatnya, kata Risma, mereka sekarang terus meminta dipasang pipa gas.
Sebanyak 24.000 sambungan pipa gas tersebut disebar di tiga klaster. Surabaya Timur di empat kelurahan (7.514 KK), Surabaya Selatan di empat kelurahan (7.721 KK), dan sisanya di lima kelurahan di Surabaya Tengah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.