Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kakak Asyik Main Ponsel, Dua Bocah Tewas Tenggelam di Kolam Renang Hotel

Kompas.com - 11/04/2016, 08:17 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com - Dua bocah bernama Widitara Agustin (7) dan Ambeg Parama Anta (8) tewas tenggelam di kolam renang Hotel Novotel, Surabaya, Sabtu (9/4/2016) sekitar pukul 14.00 WIB.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, awalnya kedua bocah sekolah dasar ini berenang di kolam khusus anak-anak. Yuli (25), kakak Ambeg, yang mengawasi keduanya.

Namun kemudian, Novendra (34), karyawan hotel bagian engineering, tiba-tiba melihat jasad kedua bocah itu mengapung di kolam renang dengan kedalaman sekitar dua meter.

Novendra lantas berteriak kepada Yuli yang saat itu sedang bermain ponsel. Diduga, Yuli tidak fokus mengawasi karena asyik main ponsel.

Mengetahui adik dan ponakannya tenggelam di kolam renang dewasa, Yuli kemudian bergegas menyelamatkan keduanya.

"Langsung saya angkat dan pinggirkan ke tepi kolam renang," kata Yuli saat ditemui di rumah duka Jalan Lumumba Dalam, Wonokromo, Sabtu (9/4/2016) sekitar pukul 00.06 malam.

Meski sempat diberikan pertolongan pertama, namun nyawa kedua bocah malang itu tak tertolong. Yuli bersama ibunya, Winarti, langsung membawa keduanya ke RSAL Dr Ramlan Surabaya.

"Sudah meninggal saat keduanya dibawa ke rumah sakit," ujar Yuli sambil berurai air mata.

Yuli mengaku tidak tahu bahwa keduanya telah berpindah dari kolam renang anak ke kolam yang dalam.

"Ibu (Winarti) waktu itu sedang ambil handuk sama snack di kamar, saya yang jaga keduanya di pinggir kolam," ungkap Yuli.

Respons pihak hotel

Sementara itu, Marketing Communication Accor Group Jatim, Tatok Harianto, mengatakan, saat dua bocah tewas tenggelam di kolam renang hotel, kondisi air di kolam renang dewasa belum terisi penuh.

Menurut dia, saat itu kolam usai dibersihkan dan di-vacuum. Dia juga menyatakan, standar operasional kerja di hotel Novotel telah terpenuhi sesuai SOP.

Hal ini dipertegas dengan adanya peralatan keamanan yang telah disediakan seperti pelampung. Selain peralatan itu, pihak hotel juga telah memberikan imbauan kepada pengunjung berupa papan peringatan.

Dua papan yang menggunakan dua bahasa ini, yakni Indonesia dan Inggris, terpampang di sebelah kanan dan kiri kolam renang.

Di sana tertulis bahwa tidak ada petugas penyelamat. Segala risiko di kolam renang menjadi tanggung jawab pribadi.

Dari peringatan itu, dapat diartikan persoalan keselamatan kembali pada tamu atau pengunjung hotel. Jika anak-anak, maka orangtua harus turut mengawasi putra-putri sepenuhnya.

"Papan peringatan memang sudah lazim ada di setiap kolam renang hotel," kata Tatok, 10 April 2016.

Disinggung soal tidak adanya petugas yang berjaga di kolam renang, Tatok menjelaskan, kolam renang itu sebenarnya tidak untuk kalangan umum.

"Kolam ini bukan untuk wahana rekreasi dan harus menyediakan petugas keselamatan khusus. Di semua hotel standarnya sama karena ini fasilitas tambahan, bukan olympic yang besar," ungkap Tatok.

Tatok menambahkan, pihak hotel telah sepenuhnya menyerahkan kasus ini kepada kepolisian. Bahkan, tiga karyawannya pun telah dimintai keterangan sebagai saksi mata terkait peristiwa yang menghilangkan dua nyawa sekaligus.

"Petugas kami pasti lebih aware lagi. Saya mewakili manajemen hotel turut berbelasungkawa atas musibah yang menimpa keluarga dua anak ini," ujar Tatok.

Hotel di kawasan Surabaya Selatan ini memiliki dua kolam anak-anak dan satu kolam dewasa. Kolam renang dewasa berdiameter kurang lebih 10 meter, dengan panjang sekitar 50x10 sentimeter dan kedalaman kurang lebih 160 sentimeter.

Di bagian sebelah kanan kolam untuk anak, lantainya bercatkan warna hitam dan hanya diberi tali sebagai pembatas antara kolam anak dengan kolam dewasa.

Di sisi lainnya, kolam anak diberi pembatas menyerupai jembatan sebagai penanda batas dengan kolam dewasa. 

Tetap diselidiki

Kanit Reskrim Polsek Wonokromo AKP Agung Widoyoko mengaku pihak keluarga enggan membuat laporan terkait tewasnya dua bocah itu.

Pihak keluarga menganggap peristiwa itu murni kecelakaan.

"Mereka tahu dan melihat dengan jelas kalau keduanya meninggal murni karena tenggelam, jadi mereka tidak mau bikin laporan dan menganggap ini sebagai musibah," kata Agung saat dihubungi Surya.co.id, Minggu (10/4/2016).

Agung juga menyatakan bahwa di area itu tidak terpasang CCTV karena kolam renang Hotel Novotel tidak untuk umum.

Selain itu, di area sekitar kolam renang yang memiliki panjang kurang lebih 50 meter ini, juga terdapat tulisan "Tidak ada petugas penyelamat, segala risiko di kolam renang menjadi tanggung jawab pribadi, tamu atau member. Jangan berenang jika tidak bisa atau kondisi berhalangan".

Soal tidak adanya pembatas antara kolam renang anak dengan dewasa, Agung belum bisa memastikannya.

"Di lokasi sudah ada pembatasnya antara dua kolam, namun memang pembatasnya terbuat dari tali. Oleh sebab itu, dibutuhkan pengawasan juga bagi mereka yang membawa anak-anak," jelas Agung.

Meskipun pihak keluarga tidak mau membuat laporan, pihak kepolisian akan menyelidiki kasus yang menewaskan dua nyawa sekaligus ini untuk memeriksa dugaan kelalaian.

 

Berita ini telah tayang di Surya Online, Minggu (10/4/2016), dengan judul: Waspadai Kejadian ini; Ditinggal Main Ponsel, Dua Bocah Tewas Tenggelam di Kolam Renang dan 2 Bocah Tenggelam di Kolam Hotel Novotel, Ini Keterangan Pihak Manajemen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com