Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah-bocah Yatim Piatu Berjuang Hidup Sambil Berjualan Sayur Keliling Kampung

Kompas.com - 03/04/2016, 12:03 WIB
Junaedi

Penulis

Bagi mereka, tidak ada waktu untuk bermain atau bersosialisasi dengan anak-anak sebayanya, demikian pula ketika tiba libur akhir pekan atau liburan panjang. Mereka tetap bekerja.

Saat liburan, bocah-bocah itu berangkat ke pasar kampung sambil bergantian mendorong gerobak penuh sayuran. Jauhnya beberapa kilometer dari rumah mereka.

Agar sayuran itu bisa laku sebelum pasar tutup, mereka sengaja berangkat sejak subuh.

Pendapatan mereka tak tentu. Berapa pun penghasilan yang mereka dapatkan dibagi dengan pemilik kebun sayur. Dalam sehari, keuntungan yang mereka dapatkan tidak lebih dari Rp 20.000.

Uang yang mereka dapatkan dari bekerja itu kerap kali tak dapat memenuhi kebutuhan hidup. Mereka sering meminta beras kepada tetangga jika persediaan sudah habis.

Warga sering kali memberikan bantuan beras setiap kali anak-anak tersebut kehabisan uang dan kebutuhan pokok.

Akibat ketiadaan biaya pula, Jel dan Jul terpaksa putus sekolah. Kini, Jel harus pergi meninggalkan nenek dan keempat adiknya untuk bekerja di luar kota.

Iba dan bersimpati

Warga sekitar kampung mereka sejak dulu berlangganan sayuran yang mereka jual. Warga merasa kasihan dengan kondisi anak-anak yang belum layak bekerja keras seperti itu.

Banyak pelanggan mengaku iba atas kerja keras mereka. Warga bersimpati karena mereka berjuang hidup tanpa harus mengemis di jalan atau mengharap belas kasihan orang lain.

Marhuma, pelanggan sayuran mereka, mengaku salut dan hormat atas jerih payah mereka meski dalam kondisi serba terbatas. Hatinya terketuk, apalagi mengingat anak-anak bertubuh kurus itu sering kali tidak kuat bekerja fisik seperti itu.

"Kasihan, pernah digotong warga, jatuh pingsan di jalanan karena kelaparan. Kondisi kesehatannya pulih setelah diberi makanan oleh warga," ujar Marhuma.

Kehilangan masa kanak-kanak

Kehidupan lima bocah bersaudara ini memang tidak ringan. Kedua orangtuanya meninggal dunia beberapa tahun lalu.

Ayah mereka meninggal dunia dalam kecelakaan kerja di Kuala Lumpur, Malaysia. Sang ibu sudah berpulang lebih dulu karena sakit. Sejak saat itu, mereka berlima harus merawat sang nenek.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com