Pada acara tersebut digelar lokakarya peningkatan kualitas tekstil, pameran kerajinan serta fashion show. Rencananya, tema yang akan diusung pada event yang akan digelar pada Oktober 2016 nanti adalah "Ethical Fashion", yaitu fashion yang beretika pada alam, budaya dan perajinnya seperti memanfaatkan pewarna alami bukan pewarna buatan pada produk fashion.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas kepada Kompas.com, Selasa (15/3/2016), menjelaskan Banyuwangi sengaja dipilih Kementerian Perindustrian sebagai tuan rumah Swarna Fest 2016 karena daerah ini dianggap memiliki potensi bahan alami untuk fashion, termasuk juga perajinnya.
Selain itu, Banyuwangi dianggap punya komitmen untuk mempromosikan batik lokal yang dimiliki.
"Sejak diselenggerakan Banyuwangi Batik Festival, banyak perajin perajin batik baru yang muncul sehingga nanti bulan Oktober Swarna Festival diselenggarakan di sini sebagai bentuk apresiasi. Semoga, UMKM di Banyuwangi semakin terus berkembang dengan adanya event nasional tersebut," jelas Bupati Anas.
Ia juga menjelaskan, Kementerian Perindustrian sudah mulai menggelar pelatihan untuk perajin batik di Banyuwangi, salah satu materinya adalah pemanfatan pewarna alami pada batik agar ramah lingkungan.
Keuntungan yang didapatkan, selain kemampuan perajin akan meningkat, pasar penjualan produk batik Banyuwangi akan semakin terbuka saat digelarnya Swarna Festival 2016 nanti.
Pada Banyuwangi Festival ada beberapa event yang mengusung fashion dan tema batik, yaitu Banyuwangi Batik Festival yang mengangkat karya para perajin, dan Green dan Recycle Fashion Week yang menampilkan karya-karya artistik dari bahan daur ulang plastik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.