Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disaksikan Dokter dan Perawat, Pasangan Ini Menikah di Rumah Sakit

Kompas.com - 12/03/2016, 14:33 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKRTA, KOMPAS.com — Suasana ruang Cendana 1, RSUP dr Sardjito, Yogyakarta, berubah menjadi haru. Air mata para dokter dan perawat tak terbendung tatkala menyaksikan Windu Cahyo Saputro (25), yang terbaring di tempat tidur, dan Yuniar Dias Sutisna (25) secara bergantian menyatakan janji sehidup semati.

Tepat sebulan lalu, Windu memutuskan untuk melamar kekasihnya yang telah menjalin asmara selama sembilan tahun.

Segala persiapan untuk naik ke pelaminan telah dilakukan, mulai dari membentuk panitia, perias, sampai dengan gedung. Keduanya berharap hari bahagia itu dapat dilewati dengan lancar.

Tuhan berkehendak lain. Windu mengalami kecelakaan saat mencari suvenir pernikahan di Yogyakarta.

Musibah yang terjadi pada 10 Februari 2016 itu membuat pria asal Purworejo, Jawa Tengah, tersebut dirawat di RSUP dr Sarjito.

Karena lukanya cukup parah, dokter harus mengambil keputusan untuk mengamputasi kaki kanan Windu.

Kejadian ini serentak mengagetkan kedua keluarga calon mempelai, termasuk Yuniar, sang tunangan.

"Apa yang sudah kami rencanakan ternyata tidak seperti yang dibayangkan. Kejadian itu memang membuat saya sangat kaget," ujar Yuniar seusai melaksanakan ijab kabul, Sabtu (12/3/2016).

Setelah operasi amputasi, orangtua Windu sempat beberapa kali menanyakan kepada Yuniar apakah masih mau menerima putranya dengan kondisi seperti itu.

Mendengar pertanyaan itu, Yuniar secara tegas menjawab tetap menerima dan mencintai kekasihnya.

"Saya sudah menetapkan hati. Apa pun keadaannya, saya sudah memilih Windu menjadi suami," kata dia.

Pengelola RSUP dr Sardjito yang mendengar cerita tentang kedua muda mudi itu tergerak untuk membantu serta memfasilitasi pernikahan keduanya.

Alhasil, sebuah ruangan di Cendana disulap dengan berbagai dekorasi untuk memperindah momen sakral sepasang kekasih mengingat janji setianya.

Mengenakan jas warna hitam dan berbaring dengan selang infus di tangannya, Windu mengucapkan ijab kabul yang diikuti oleh Yuniar. Keduanya menghela napas lega setelah mengucapkan janji suci.

Usai mengucapkan ijab, Yuniar meraih tangan suaminya yang terbaring di tempat tidur. Ia mencium tangan itu sebagai tanda bakti dan kesetiaan seorang istri kepada suaminya.

Melihat momen itu, keluarga, dokter, perawat, serta pejabat RSUP dr Sardjito Yogyakarta yang hadir tak mampu menahan haru. Mata mereka berkaca-kaca menyaksikan kebahagiaan pasangan muda ini meski sangat sederhana.

"Saya akan tetap setia mendampingi, yang terpenting adalah kesembuhan Windu," kata Yuniar.

Perasaan gembira pun terpancar dari wajah mempelai pria. Ia merasa lega karena dapat menikahi pujaan hatinya.

"Saya sangat mengucapkan terima kasih kepada pihak Sardjito karena telah memfasilitasi. Kami meminta doa restu dan sekali lagi terima kasih," ucapnya.

Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP dr Sardjito Trisno Heru Nugroho menyampaikan, ide ini berawal dari para stafnya.

"Ide Pak Erwan dan Bu Sri mengadakan ijab kabul dan memfasilitasi. Saya rasa ide itu sangat bagus, jadi ya kita laksanakan bersama-sama," kata Heru.

Ia mengatakan, dekorasi dan fasilitas itu tidak semewah di gedung pernikahan. Namun, dalam kesederhanaan inilah dapat dirasakan kebahagiaan, kasih sayang, dan rasa cinta yang sesungguhnya.

"Kami turut doakan semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, dan warahmah," kata Heru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com