Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Cangkok Ginjal Ilegal "Permak" Korban agar Tampak Lebih Muda

Kompas.com - 29/01/2016, 21:28 WIB
Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Para pelaku jaringan penjualan ginjal ilegal yang ditangkap Bareskrim Polri sempat "memermak" para korban agar tampak lebih muda.

Hal itu dilakukan untuk memuluskan negosiasi transplantasi ginjal dengan pihak penerima. Fakta itu diungkapkan salah serorang korban, Edi Midun, warga Kampung Pangkalan, Desa Wangisagara, Kabupaten Bandung.

Edi menceritakan, para pelaku sempat memerintahkan dirinya agar mencukur kumis dan janggutnya supaya terlihat lebih muda.

"Saya sempat dipermak, kumis janggut dipotong biar seperti muda. Jadi, begitu modusnya. Semua yang usia 35 tahun ke atas pasti 'dipermak'," kata Edi.

Bahkan, Edi melanjutkan, pelaku juga memalsukan identitas korban agar para penerima donor semakin yakin.

"Identitas saya diubah. Saya aslinya lahir tahun 1977, diganti jadi tahun 1986," kata Edi.

Dia menceritakan, pihak dokter yang mengoperasi Edi sempat heran. Sebab, usia yang tertera tak sesuai dengan kondisi wajah Edi yang banyak keriput.

"Dokter sempat bingung, usia muda tetapi muka keriput. Saya bilang, saya orang kampung, banyak di sawah, jadi mudah keriput," tuturnya.

Dari pengakuannya, para pelaku juga telah menginstruksikan korban agar berbohong saat dokter bertanya.

"Dokter sempat nanya, ada hubungan apa dengan penerima cangkok. Saya mengaku pegawainya, office boy-nya. Itu jawaban yang pelaku siapkan untuk saya. Semua jawaban sudah di-setting," dia melanjutkan.

Para pelaku, kata Edi, melarangnya untuk berhubungan dengan penerima ginjalnya. Menurut dia, hal itu dilakukan agar bisnis haramnya tak terungkap.

"Saya sempat bertemu sekali dengan penerima ginjal. Dia laki-laki, umurnya sekitar 30 tahun, tetapi saya tidak tahu namanya siapa. Semua korban memang tak tahu siapa penerima ginjalnya," tutup Edi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com