Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Gogon Bikin Wayang Semar Terbesar di Dunia yang Kurang Dihargai

Kompas.com - 17/01/2016, 20:48 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

Sebelum berangkat ke Jakarta, ia dan wayangnya diminta Pemerintah Kota Magelang tampil di alun-alun setempat. Ia juga mengunjungi Gunung Tidar tempat makam tokoh yang dijuluki Kiai Semar.

"Saya terharu, sempat meneteskan air mata, karena wayang di Magelang mendapat sambutan luar biasa dari Pemkot dan masyarakat, sedangkan di Kota kelahiran saya tidak demikian," tutunya.

Kuncung Semar digulung Jokowi

Kesedihan kembali muncul saat tiba-tiba ia dihubungi oleh seseorang yang mengabarkan bahwa pagelaran di Jakarta juga gagal. Namun hatinya bergeming, ia dan kawan-kawannya tetap bertekad berangkat ke Jakarta membawa wayang Semar, 11 Desember 2013.

"Sampai di Jakarta kami tancapkan wayang Semar tepat di depan tugu Monas. Lalu kami berjalan menuju kantor gubernur DKI, saat itu Jokowi, dengan harapan wayang diterima olehnya," katanya.

Meski sempat ditolak, lanjut Gogon, namun akhirnya Jokowi bersedia menemuinya dan menggulung kuncung Semar.

"Menggulung kuncung Semar menjadi simbol pemimpin yang bisa menyatukan rakyat," katanya. "Jokowi tanya, 'saya harus bagaimana?' Saya jawab, 'Silakan gulung kuncungnya semampu Bapak,' Jokowi lalu mampu menggulung sampai 'bokong' Semar," kisah dia.

Setelah itu, Gogon dan 11 kawannya pulang ke Solo. Sementara wayang Semar ditinggal di Jakarta.

Setahun ia kembali ke Jakarta ternyata wayang Semar hanya tergeletak tidak terawat di gudang sebuah museum.

Pada 2014 ia meminta wayang itu mengikuti pentas di Jakarta. Saat itu, banyak yang mengapresiasi wayang buatan Gogon itu.

Namun lagi-lagi ia dibuat kecewa, karena usai pentas wayang Semar kembali hanya diletakkan di gudang tanpa perawatan layak.

"Saya sudah lelah ketika itu, tidak ada yang benar-benar menghargai," ucap Gogon.

Setahun kemudian, tahun 2015, ia membawa pulang wayang itu ke Solo dan ikut pementasan di Pantai Selatan Yogyakarta. Sampai akhirnya wayang Semar dipamerkan di Magelang.

"Saya tidak mau jual wayang Semar berapapun itu. Tapi kalau ada yang meminta, lalu bersedia merawat dan ditempat di tempat layak, silakan," tegas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com