Menurut dia, narkoba lebih serius mengancam mental generasi bangsa.
"Jadi menurut saya lebih darurat narkoba daripada darurat teroris. Teroris lebih serius," kata mantan Kepala Bareskrim Mabes Polri itu saat memberikan pengarahan di kantor BNN Jawa Timur, di Surabaya, Jumat (15/1/2016).
Lagi pula, lanjut Buwas, pemberantasan terorisme lebih mudah daripada narkoba karena gerakannya lebih nyata.
"Seperti di Jakarta kemarin, begitu teroris beraksi, langsung ditangkap atau ditembak," ujar dia.
Dampak peredaran narkoba dirasa juga lebih masif daripada teroris. "Dampak narkoba lebih permanen, karena itu Pak Presiden menginstruksikan penanganan yang serius pula," kata dia.
"Narkoba sekarang masuk di semua kalangan dan semua usia, dari anak-anak sampai orang tua, dari kalangan miskin, menengah, sampai kalangan atas," sambung dia.
Ke depan, BNN akan memprioritaskan pencegahan. Rehabilitasi tetap akan dilakukan, tetapi dengan cara yang lebih berkualitas.
Tahun ini, rencananya 400.000 pengguna narkotika direhabilitasi. Jumlah tersebut jauh lebih banyak dari target tahun sebelumnya, 100.000 pengguna.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.