Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Indahnya Taman Kota

Kompas.com - 15/01/2016, 10:21 WIB

"Saya senang dengan pembangunan dan perbaikan taman-taman kota. Itu membuat warga punya ruang berkumpul yang lebih nyaman. Tetapi, lahan parkir juga harus dipikirkan agar tak mengganggu seperti ini," ujar seorang pengguna jalan, Rudiana (42).

Tidak hanya Taman Lansia dan Taman Superhero yang minim lokasi parkir. Taman tematik lainnya pun sama. Jika tak dicarikan solusi, keberadaan taman kota berpotensi membuat kondisi lalu lintas di Kota Bandung bertambah macet.

Minimnya lokasi parkir di sekitar taman kota tak dimungkiri Kepala Dinas Pemakaman dan Pertamanan Kota Bandung Arif Prasetya. Dia mengatakan, pihaknya juga sedang merencanakan pembangunan beberapa lokasi parkir di sekitar taman. "Kami akan koordinasikan dengan Dinas Perhubungan. Kami tidak ingin keberadaan taman justru mengganggu kenyamanan berlalu lintas," ujarnya.

Kesadaran bersama

Menurut Arif, kesadaran warga sangat dibutuhkan agar keberadaan taman tak menambah lokasi kemacetan di Kota Bandung.

"Masyarakat kita masih tidak mau dan khawatir jika jauh dari kendaraannya. Jadi, mereka lebih memilih parkir di lokasi terdekat. Inilah yang membuat kondisi jalan di sekitar taman menjadi padat," ujarnya.

Arif mengatakan, saat ini Kota Bandung memiliki 604 taman dan 23 di antaranya taman tematik. Jumlahnya akan terus bertambah karena pembangunan taman masih terus dilakukan dalam beberapa tahun ke depan.

Melihat banyaknya taman di Kota Bandung, tentu tidak efektif jika setiap taman dibangun tempat parkir. Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, saat memperkenalkan Teras Cikapundung yang terletak di Kawasan Babakan Siliwangi pekan lalu, mengajak warganya untuk cerdas dalam berkendaraan.

Ridwan mengatakan, kemacetan di Kota Bandung dapat dikurangi jika warga yang menggunakan kendaraan pribadi juga berkurang. Untuk itu, dia berpesan kepada warganya untuk membuat rencana sebelum berkeliling kota seperti mengunjungi taman. "Kalau bisa menggunakan satu mobil bersama- sama, kenapa harus menggunakan dua mobil," ujarnya.

Ridwan mengimbau warganya agar membudayakan berjalan kaki dan menggunakan sepeda. Jika dilakukam secara massal, langkah ini diyakini cukup efektif mengurangi kendaraan di jalan.

Pembangunan lokasi parkir tetap perlu dilakukan untuk menampung kendaraan pengunjung di taman kota. Namun, kesadaran bersama untuk tidak menggunakan kendaraan pribadi secara berlebihan menjadi jauh lebih penting. Saatnya menjadi warga kota yang cerdas. (Tatang Mulyana Sinaga)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com