Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini, Kalender Khas Aceh Diluncurkan

Kompas.com - 07/12/2015, 16:23 WIB

BANDA ACEH, KOMPAS.com- Provinsi Aceh kini sudah punya kalender atau almanak sendiri. Kalender ini lebih berpedoman pada perhitungan hijriah dengan nama hari, tanggal dan bulan dalam bahasa Aceh.

Almanak Aceh atau kalender Islam Aceh diluncurkan Lembaga Wali Nanggroe Aceh bersama Institut Peradaban Aceh (IPA) di Aula Mahkamah Syar'iyah, Banda Aceh, Senin (7/12/2015).

Almanak Aceh terdiri dari 12 bulan berdasarkan penanggalan Keuneunong.

Mulai dari Asan Usen, Sapha, Molot, Adoe Molot, Molot Keuneulheueh, Khanduri Boh Kayee, Khanduri Apam, Khanduri Bu, Puasa, Uroe Raya, Meuapet dan Haji.

Dalam kalender Aceh, tanggalnya tertulis dengan tanggal lebih besar. Sedangkan tulisan huruf Arab kecil berada di sudut kanan atas.

Sedangkan  di bawah tanggal tertulis tanggal dan bulan Masehi dalam huruf kecil. Sedangkan hari tertulis dalam bahasa Aceh di posisi paling atas.

Mulai paling kiri Aleuhat (Minggu), Seulanyan (Senin), Seulasa (Selasa), Rabu (Rabu), Hameh (Kamis), Jum'at (Jumat), Satu (Sabtu).

Tampilannya tak akan menyulitkan untuk membedakan tanggal dan bulannya. Sebab di posisi paling atas juga ditempatkan kalender kecil dalam tanggal, bulan, bulan dalam masehi.

Sehingga warga dengan mudah bisa melihat langsung penanggalan baik dalam model masehi dan Almanak Aceh.

Dalam launching dan diskusi Almanak Aceh, Ketua IPA, Haekal Afifa mengatakan, Almanak Aceh nyaris sama dengan kalender hijriah karena mengacu pada perputaran bulan.

"Orang Aceh dulu lebih mengingat peristiwa yang terjadi di kalender hijriah. Sehingga penamaan bulan di kalender Aceh itu mengikuti peristiwa di kalender hijriah," jelas Haekal kepada Serambi Indonesia .(

Kebudayaan, menurut Haekal, merupakan hal yang tak bisa dipaksakan. Misalnya, orang Jawa punya kalender sendiri, dan itu tak bisa dipaksakan ke semua daerah.

"Termasuk Aceh punya sejarah kalender sendiri. Masyarakat Aceh sangat memahami kalender ini. Karena mereka sudah menghafalnya, terutama orang tua kita," beber Haekal.

Dikatakan Haekal, makanya peluncuran kalender Aceh ini merupakan sejarah penting. Sehingga generasi muda Aceh sekarang bisa lebih mudah mengingat kalender sendiri.

"Tapi untuk terbit resmi dan digunakan tentu perlu regulasinya. Namun, kalender ini tetap didistribusikan ke kabupaten/kota di Aceh," ujar Haekal.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com