Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komunitas "Kiwir", Kumpulan Pria Pacar Pekerja Seks Berperan Atasi HIV/AIDS

Kompas.com - 01/12/2015, 07:19 WIB
Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim

Penulis

Dengan berkomunitas, memudahkan mereka menjalin komunikasi dengan kelompok-kelompok masyarakat lainnya.

Berinteraksi dengan jaringan masyarakat lainnya itu dapat menjadi momentum aktualisasi diri. Aktualisasi diri menjadi penting karena bertujuan untuk menghilangkan stigma maupun diskriminasi dari masyarakat akibat latar belakangnya.

"Yang tidak kalah penting, pengorganisasian komunitas itu memunculkan tanggung jawab pribadi, komunitas, serta keberlangsungan program yang ada," imbuh dia.

Sanusi mengungkapkan, penanggulangan AIDS dengan model pengorganisasian komunitas itu telah membuahkan hasil dengan terus menurunnya persentase infeksi menular seksual (IMS).

"Pada (pemeriksaan) IMS pertama angkanya hampir 98 persen lalu turun 87, turun 67, sekarang sekitar angka 47 persen. Bahkan di beberapa hotspot (lokasi pelacuran) sudah di bawah 30 persen," ungkap dia.

SuAR mencatat, jumlah hotspot di Kabupaten Kediri ada sembilan tempat yang tersebar di beberapa wilayah.

Dari praktik itu, terdapat sekitar 600 PSK yang beroperasi. Hingga kini pendampingan kepada mereka terus dilakukan.

Selain mengorganisasi kelompok yang ada di lokasi pelacuran, SuAR juga mengorganisasi kelompok masyarakat yang berada di luar kalangan pelacuran. Di antaranya dengan membentuk komunitas Warga Peduli AIDS dan Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat.

Dengan demikian, berarti ada dua kutub pendekatan dalam penanggulangan dan pencegahan HIV/AIDS, yakni dari internal lokalisasi pelacuran itu sendiri dan dari kalangan luar lokasi pelacuran.

Bentuk aksi penanggulangan dan pencegahan HIV/AIDS melalui pengorganisasian komunitas itu cukup berbeda dengan aksi-aksi yang telah dilakukan oleh pegiat AIDS lainnya. Langkah mereka dianggap sebagai sebuah terobosan yang inovatif.

Hal itu dibuktikan dengan legitimasi yang didapat dengan disabetnya penghargaan terbaik dalam kategori Program Inovasi Pencegahan Melalui Transmisi Seksual.

Ajang itu diselenggarakan oleh Komisi Penanggulangan AIDS Nasional, UNAIDS, serta Center for Indonesia's Strategic development Initiative (CISDI) pada 27 Oktober 2015 lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com