Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak-anak Korban Pelecehan Seksual di Magelang Ikuti Pemulihan Trauma

Kompas.com - 06/11/2015, 17:35 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Anak-anak yang diduga menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan seorang oknum guru agama di Kota Magelang mengikuti kegiatan pemulihan trauma.

Kegiatan tersebut digelar oleh Woman Crisis Center (WCC) Kota Magelang, Jumat (6/11/2015), di gedung Kumuda, Kota Magelang.

Di aula itu anak-anak tersebut berkumpul untuk mengikuti tausiah dari seorang ustaz. Sebelumnya mereka dijemput tim WCC lalu diajak berkeliling Kota Magelang.

Kegiatan dilanjutkan dengan bermain games, bernyanyi, menari dan berbagai kegiatan menyenangkan lainnya.

Ketua WCC, Wulandari Wahyuningsih menjelaskan, kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk memulihkan trauma anak-anak itu dari kejadian asusila yang menimpa mereka.

WCC ingin mengembalikan kepercayaan diri anak-anak itu agar mereka bisa melanjutkan kehidupan di masa yang akan datang.

"Hari ini kami ajak mereka bersenang-senang, kami ajak berkeliling kota, bernyanyi, bermain aneka games dan sebagainya. Agar mereka enjoy dulu, tidak tertekan," ujar Wulan di sela-sela kegiatan.

Menurutnya, kegiatan yang akan dilaksanakan selama empat hari ke depan ini melibatkan beberapa orang terapis dalam pemulihan trauma, antara lain psikolog, hipnoterapis, parenting dan ustaz dari Kementerian Agama.

"Pada hari pertama ini, kami kumpulkan seluruh anak. Masing-masing terapis akan tahu dan melihat perbedaan perilaku-perilaku yang menanggu tumbuh kembang anak. Setelah itu baru kami akan petakan untuk penanganan lebih lanjut," papar Wulan.

Pada hari berikutnya, lanjut Wulan, mereka akan diajak mengikuti kegiatan jambore, outbond, dan aktivitas lainnya yang dikemas dengan cara menyenangkan.

Termasuk memberikan penguatan terhadap anak-anak agar tidak stress saat menghadapi sidang kasus ini.

"Dari kegiatan ini nanti akan diketahui siapa yang mengalami gangguan tumbuh kembang akibat kasus pelecehan seksual atau karena faktor lain, penanganannya akan berbeda pula," imbuh Wulan.

Pada kesempatan itu Wulan menegaskan WCC tidak main-main dalam menangani kasus pelecehan seksual yang menimpa anak-anak yang baru berusia sekolah dasar itu.

Sejak kasus ini dilaporkan ke Polres Magelang Kota, pihaknya bergerak cepat dengan memberikan pendampingan terhadap korban dan orangtua.

WCC juga memberikan penampingan hukum untuk korban hingga kasus ini benar-benar tuntas.

"Kami tidak main-main dengan kasus ini. Kami konsisten untuk membela anak-anak Kota Magelang, supaya mereka happy, percaya diri, meskipun trauma itu akan sulit dilupakan tapi kami ingin trauma itu menjadi motivasi ke arah positif bagi mereka," tandasnya.

Selain pemulihan trauma ini, saat ini WCC juga melakukan investigasi ke empat sekolah dasar di Kota Magelang yang diketahui pernah menjadi tempat bekerja tersangka pelaku pelecehan seksual ini.

Investigasi itu digelar untuk mengetahui kemungkinan adanya korban lain dari sekolah-sekolah tersebut.

"Jadi kemungkinan jumlah korban akan berubah, bisa bertambah tapi juga berkurang," sebutnya.

Seperti diberitakan, sejumlah anak-anak perempuan sekolah dasar di Kota Magelang menjadi korban pelecahan seksual yang diduga dilakukan oleh guru mereka sendiri.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com