Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Kampus di Makassar Berunjuk Rasa Kritik Pemerintahan Jokowi-JK

Kompas.com - 20/10/2015, 20:55 WIB
Kontributor Makassar, Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com - Aksi demonstrasi mahasiswa memperingati satu tahun pemerintahan Jokowi-JK di depan gedung DPRD Makassar, Selasa (20/10/2015), diwarnai kericuhan.

Para mahasiswa terlibat baku pukul dengan aparat kepolisian yang berada di tengah-tengah aksi demonstrasi itu.

Aksi unjuk rasa mahasiswa tergabung dalam pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) awalnya berlangsung damai.

Mahasiswa menyampaikan aspirasi yang mengkritisi satu tahun pemerintahan Jokowi-JK.

Saat mahasiswa hendak menghadang sebuah truk untuk dijadikan panggung orasi, aparat Polrestabes Makassar berusaha menghalau.

Di situlah ketegangan muncul hingga berbuntut kericuhan. Beberapa mahasiswa berusaha menghalau rekan-rekannya yang terlibat bentrokan dengan aparat kepolisian.

Akhirnya, polisi berhasil mengendalikan situasi lalu kembali masuk ke dalam halaman gedung DPRD Makassar.

Dalam aksinya, mahasiswa menuntut perbaikan nilai tukar rupiah, mendesak pemerintahan Jokowi-JK mencabut izin pelaku pembakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan.

Mereka juga meminta diperkuatnya pendidikan agama di tanah air, menuntut pemerintah mewujudkan kedaulatan beragama, serta mendesak agar pelaku konflik yang membawa nama agama di Aceh dan Papua segera diadili.

Di tempat terpisah, mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar juga menggelar aksi unjuk rasa di depan kampus mereka.

Para mahasiswa memberikan rapor merah untuk pemerintahan Jokowi-JK yang selama satu tahun yang dianggap gagal memimpin Indonesia.

Dalam aksinya, mahasiswa ini berorasi menggunakan pengeras suara secara bergantian, mengibarkan bendera Merah Putih dan membentangkan spanduk berukuran 1X5 meter yang bertuliskan "Komando Sulsel 1 tahun Pemerintahan Jokowi - Jusuf Kalla kita dibohongi".

Mereka juga membagikan selebaran yang berisi pernyataan sikap yaitu menuntut Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla turun dari jabatannya serta mencabut mandat DPR/MPR, laksanakan konsep Tri Sakti dan pasal 33 UUD 1945.

Para mahasiswa ini juga mendesak pencabutan usulan revisi UU No 30 tahun 2002 tentang KPK, menangkap dan mengadili pelaku perusahaan pembakaran hutan, cabut UU PMA No 25 tahun 2007 serta nasionalisasikan aset negara khusus SDA.

Mereka juga mendesak pencopotan Kapolda Sulselbar jika tidak mampu menciptakan rasa aman terkhusus kepada warga Sulsel.

Kemudian para mahasiswa ini hendak membakar ban bekas dan menyandera mobil untuk dijadikan panggung orasi, namun berhasil dihalau aparat kepolisian.

Gagal menyandera mobil dan membakar ban, mahasiswa melakukan aksi berbaring di tengah jalan.

Di tempat lain, mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) melakukan aksi serupa di kampusnya Gedung Phinisi Jl AP Pettarani.

Mereka membakar ban di tengah jalan dan menutup sebagian badan jalan sambil melakukan orasi.

Aksi ini berlangsung aman dan lancar hingga mahasiswa membubarkan diri dengan pengawalan aparat kepolisian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com