Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Ekor Gajah Kepung Desa, Warga 2 Dusun Mengungsi

Kompas.com - 15/10/2015, 16:00 WIB

BANDA ACEH, KOMPAS.com — Kawanan gajah liar berjumlah sekitar 30 ekor lebih mengepung Desa Singah Mulo, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah, dalam beberapa hari terakhir ini.

Akibatnya, warga Dusun Bintang Padi dan Kampung Baru, Desa Singah Mulo, terpaksa mengungsi setelah gajah-gajah memasuki kawasan permukiman, bahkan sempat mengepung sebuah rumah.

Salah seorang warga Desa Singah Mulo, Zikri, kepada harian Serambi, Rabu (14/10/2015), mengatakan, keberadaan kawanan gajah liar itu telah menyebabkan warga menjadi resah. Terlebih lagi, hewan bertubuh besar itu telah memasuki kawasan permukiman seusai merusak tanaman milik warga.

Dia mengatakan, tanaman pisang, cokelat, pinang, pepaya, jambu, alpukat, kopi, dan beberapa jenis tanaman lainnya di area seluas puluhan hektar telah dirusak gajah. "Batang coklat habis patah dan buahnya dimakan gajah, selain berbagai jenis tanaman lainnya," katanya.

Menurut dia, kawanan gajah liar tersebut sebelumnya telah menjauh dari permukiman beberapa bulan lalu, tetapi saat ini kembali lagi ke Dusun Bintang Padi dan Kampung Baru. Bahkan, tambah dia, kerusakan lahan perkebunan dan pertanian semakin parah karena hampir seluruh tanaman milik warga dusun itu hancur digasak gajah.

Zikri mengungkapkan, beberapa hari lalu, sepasang suami istri yang tinggal di Dusun Kampung Baru sempat dikepung gajah. Ketika itu, belasan ekor gajah telah berada di pekarangan kediaman suami istri itu sehingga mereka ketakutan dan melapor ke warga lainnya.

"Setelah menerima laporan ada warga yang rumahnya dikepung gajah, sekitar 20 warga Kampung Singah Mulo berupaya mengevakuasi warga tersebut dengan cara membunyikan sirine dua mobil ambulans," ujar Zikri.

Dia melanjutkan, suara sirine ambulans berhasil mengusir gajah dari pekarangan rumah warga di Dusun Kampung Baru. "Suasana sangat tegang ketika kami mencoba mengevakuasi warga yang dikepung gajah dan beruntung, suara sirine ambulans berhasil mengusir gajah dari rumah itu," ujarnya.

Dia melanjutkan, kehadiran hewan dilindungi itu terus berulang meskipun telah dilakukan berbagai upaya. "Kalau tidak juga tertangani, kami khawatir masyarakat akan mengambil sikap sendiri karena telah membuat warga resah dan tidak bisa ke kebun lagi," kata Zikri.

Sementara itu, Camat Pintu Rime Gayo, Mukhtar, mengatakan telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat dua desa itu untuk sementara pindah ke lokasi yang lebih ramai untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan sembari menunggu proses penggiringan.

"Parit isolasi sudah dibuat. Namun, kawanan gajah ini tetap kembali dengan melintasi daerah lain menuju permukiman," kata Mukhtar.

Kerap terjadi

Gangguan kawanan gajah liar ini, bukan hanya terjadi di Kabupaten Bener Meriah, karena sebelumnya juga berada di kawasan pemukiman di Kampung Karang Ampar, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah.

Bahkan kehadiran gajah-gajah ini juga telah merusak areal perkebunan warga dan Pemkab Aceh Tengah telah melayangkan surat ke Pemerintah Aceh soal penanganan gajah liar ini, tetapi belum ada tindakan lebih lanjut.

Salah seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Bardan Sahidi yang ditemui Serambi di Takengon, meminta BKSDA segera turun tangan mengatasi gangguan gajah liar di Pintu Rime Gayo.

“Saya meminta pihak terkait, seperti BKSDA, Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup agar datang langsung ke lokasi kejadian,” katanya.

Dia mengaku telah menerima laporan dari masyarakat bahwa warga tidak berani lagi untuk menggarap lahan pertanian, khawatir berpapasan dengan kawanan gajah liar. Bahkan, sebagian besar warga Dusun Bintang Padi dan Dusun Kampung Baru, Desa Singah Mulo tidak berani tinggal dikediaman mereka.

“Kita juga mendorong agar secepatnya dibangun CRU di Bener Meriah serta daerah lain yang rawan gangguan gajah,” ujarnya

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com