Wakil Bupati Aceh Singkil, Dulmusrid mengatakan, pihaknya sudah berupaya mencegah bentrokan massa, sejak mereka berdatangan pada Senin (12/10/2015), tengah malam. Bahkan hingga Selasa subuh telah berkodinasi dengan semua pihak agar sama-sama menahan diri. “Bentrokan ini sungguh diluar perkiraan kami,” Ujar Dulmusrid yang dihubungi Kompas.com lewat telepon.
Dulmusrid menyayangkan aksi pembakaran rumah ibadah di Desa Sukamakmur, Kecamatan Gunung Meriah, dan bentrokan di Dangguran, Kecamatan Simpang Kanan yang menewaskan seorang warga bernama Samsul asal Buloh Seuma, Kecamatan Suro, Aceh Singkil serta melukai empat orang lainnya.
Menurut Dulmusrid hingga kini belum diketahui pelaku pembakaran rumah yang sering digunakan sebagai lokasi ibadah umat Kristen di Sukamakmur itu. Namun, dia memastikan bahwa aksi itu dilakukan sekelompok massa. Dulmusrid mengaku juga belum mengetahui persis status perizinan rumah ibadah yang dibakar tersebut. “Kita juga sedang melakukan pengecekan apakah bangunan itu berupa gereja atau undung-undung,” sebutnya.
Bentrokan dipicu saat sekelompok orang yang ingin membongkar paksa rumah ibadah yang dinilai ilegal. Sehari sebelumnya Pemkab Aceh Singkil bersama forum antar umat Bergama, tokoh masyarakat dan lainnya sudah berembuk dan sepakat membongkar 10 rumah ibadah yang dinilai tak berizin. Pembongkaran disepakati mulai 19 Oktober 2015 mendatang, sementara sisanya yang tidak dibongkar diberi kesempatan untuk segera mengurus izin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.