Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Delapan Hari Terombang-ambing di Laut, Seorang Nelayan Tewas dan Dua Lainnya Kritis

Kompas.com - 11/10/2015, 14:51 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis

TALAUD, KOMPAS.com - Berniat mendukung anaknya yang maju sebagai calon kepala desa, justru membawa nahas bagi korban Richard Ulas Sadedo (62) warga Desa Bulangang, Tagulandang Utara, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.

Richard ditemukan oleh patroli TNI-AL KRI Pulau Romang 723 dalam kondisi sudah tewas sementara dua rekan lainnya kritis, Minggu (11/10/2015) di perairan Talaud. Mereka bertiga awalnya ingin menangkap ikan pada 2 Oktober lalu guna mengumpulkan modal untuk menunjang anak Richard yang mencalonkan diri sebagai kepala desa di Bulangang. Namun saat sedang berada di lautan, gelombang besar menghantam perahu mereka hingga terbalik.

Salah satu korban Nyuton Robert Lampeang (45) menceritakan bahwa setelah dihantam gelombang, mereka bertiga selama dua hari bergantungan di sisi perahu yang terbalik. "Nanti hari ketiga baru kami berhasil membalikkan kembali perahu dan mengikat bambu penyeimbang yang patah," jelas Nyuton yang kini dirawat di Puskesmas Beo, Talaud bersama rekannya Ismail Puasa (61).

Selama delapan hari, mereka bertahan di atas perahu yang tak bermesin dan rusak itu tanpa perbekalan makanan sama sekali.

Para nelayan itu berhasil memanggil patroli TNI-AL dengan mengayun-ayunkan dayung. Pagi tadi, mereka bertiga dievakuasi ke atas KRI Pulau Romang 723 di sebelah Barat perairan Talaud sekitar satu setengah jam dari Melonguane.

Saat dipindahkan ke atas kapal, mereka baru sadar Richard telah tewas, karena selama terombang-ambing mereka nyaris tidak bisa bergerak karena kulit terbakar paparan sinar matahari. Korban kemudian dilarikan ke Puskesmas Beo untuk mendapat perawatan medis.

Dokter di Puskesmas Beo, Yance Ch Yoseph yang memeriksa korban mengakui kalau korban memang sudah tak bernyawa saat dievakuasi.

“Tanda-tanda kematian itu ada, dan korban dipastikan meninggal karena dehidrasi dan karena tidak makan selama di laut. Sementara dua korban lain yang selamat saat ini sementara dirawat," jelas Yoseph.

Jenazah Richard rencananya akan dipulangkan ke kampung halaman sesuai dengan permintaan keluarganya yang berhasil dihubungi via telepon oleh sejumlah kerabat asal Sitaro yang berada di Talaud.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com