Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Derita Warga Waipia di Maluku, Terdampar di Tanah Leluhur...

Kompas.com - 08/10/2015, 07:03 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

Petaka terjadi

Dalam pelayaran menuju Kecamatan Waipia itu tiba-tiba petaka datang. Dua warga yang ikut dalam pelayaran meninggal dunia di atas kapal pada Senin (5/10/2015) lalu. Kedua orang itu adalah Estafanus Oraplean (70) dan Richard Luturkey (26). Selain itu, empat warga lainnya harus dilarikan ke rumah sakit karena kondisinya kritis.

Menurut Dion kedua kerabatnya itu tewas karena penyakit yang diderita selama berada di TNS akibat kekurangan air bersih dan bahan makanan.

“Richard memang dalam keadaan sakit. Kalau Niko meninggal karena kekurangan pernafasan. Sementara Mustofo Luturkey (42) dan tiga warga lain setibanya di pelabuhan Amahai langsung dilarikan ke rumah sakit,” ujar Dion.

Menurut Dion, kondisi warga Waipia yang dievakuasi dari TNS sangat memprihatinkan. Hal itu semakin diperparah, karena setelah kurang lebih dua bulan lamanya mereka kekurangan air bersih dan bahan makanan.

“Kalau saja kapal perintis yang biasanya berlayar ke TNS masih beroperasi setiap dua minggu sekali, saya rasa kejadiannya tidak akan seperah seperti ini,” ujarnya.

Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah belum mengetahui kepastian tentang kondisi warganya itu. Meski telah diadukan oleh sejumlah warga, Pemkab belum mengambil upaya tanggap untuk segera membawa pulang ribuan warga Waipia dari tiga pulau tersebut.

“Saya belum dengar persoalan ini, nanti saya cek dulu ya,” kata Kepala BPBD Maluku Tengah, Marzuki Latuconsina, saat dihubungi Kompas.com, Rabu petang.

Camat Waipia Angky Wattimena membenarkan kondisi warganya tersebut. Angky juga membenarkan bahwa dua warga yang meninggal dalam pelayaran menuju Waipia Senin dua hari lalu. menurut Angky kedua warga tersebut meninggal dunia karena keterbatasan akses dan persediaan bahan makanan. “Banyak warga Waipia pergi ke Pulau Teon, Nila, dan Serua untuk memanen cengkeh di sana,” kata dia.

Dia mengaku saat ini pihaknya telah berkoordinasi dengan Bupati Maluku Tengah untuk segera mengevakuasi ratusan warga lainnya yang masih berada di tiga pulau tersebut. Menurut dia, dari hasil koordinasi itu Bupati telah memerintahkan untuk segera diambil langkah antisipasi untuk menghindari adanya lebih banyak lagi korban jiwa.

“Masalah ini sudah dikomunikasikan dengan pak Bupati dan berbagai langkah langsung diambil,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com