Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran Hanguskan 1 Hektar Sampah di TPSA Banyuurip Magelang

Kompas.com - 03/10/2015, 00:49 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Kebakaran terjadi di Tempat Penampungan Sampah Akhir (TPSA) Banyuurip, yang terletak di Dusun Plumbon, Desa Banyuurip, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat (2/10/2015) malam. Sekitar satu hektar dari 10 hektar lahan sampah, ludes dilalap si jago merah.

Informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, api muncul pertama kali dari salah satu tumpukan sampah di sudut TPSA, sekitar pukul 18.30 WIB. Sejumlah pemulung yang melihat api langsung berusaha memadamkannya dengan cara manual.

Namun, api tak kunjung padam. Api justru semakin membesar dan terus merembet menyambar sampah-sampah sekitarnya yang mayoritas berupa plastik dan kertas itu.

”Awalnya api yang muncul masih kecil, lalu kami berusaha memadamkan dengan alat-alat seadanya. Tapi sulit, sampai akhirnya membesar. Penjaga TPSA kemudian melapor ke Pemadam Kebakaran,” ungkap Sukarman, warga Dusun Plumbon, ditemui di lokasi kebakaran, Jumat malam.

Api baru bisa dikendalikan beberapa jam kemudian setelah tiga unit mobil pemadam kebakaran dari Kota Magelang datang ke lokasi. Petugas sempat kesulitan memadamkan api karena minimnya air di sekitar lokasi. Terlebih, sebagian besar sampah terdiri dari plastik, kayu dan kertas sehingga api mudah sekali merembet.

Meski tidak ada korban jiwa, tapi kebakaran itu ditaksir mengakibatkan kerugian hingga ratusan juta rupiah. Sebab, sebagian besar sampah yang terbakar merupakan sampah-sampah yang sudah dikumpulkan pemulung dan siap dijual atau rongsok.

Api juga melalap habis puluhan rumah kardus (bedeng) milik pemulung. Ratusan warga sekitar tampak berbondong-bondong mendekati lokasi untuk melihat kebakaran itu, tidak peduli aroma sampah yang begitu menyengat.

Sukarman mengatakan, hampir setiap tahun terutama pada musim kemarau terjadi kebakaran di TPSA milik Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang itu. Namun kebakaran kali ini merupakan yang terbesar.

”Setiap tahun pasti terjadi kebakaran, tapi biasanya kecil masih bisa dipadamkan warga. Tapi yang ini tergolong besar,” ucap dia.

Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala UPTD TPSA Banyuurip, Gancang Wicaksana, mengaku belum dapat memastikan penyebab kebakaran kali ini. Dia menduga kebakaran terjadi akibat ulah manusia, entah disengaja ataupun tidak.

”Munculnya api pasti ada pemicunya, apalagi ini sedang kemarau jadi rawan (kebakaran). Kemungkinan (akibat) ulah manusia tapi sengaja atau tidak kita belum tahu,” kata Gancang.

Gancang mengatakan, meski 'hanya' sampah namun kebakaran tersebut tidak bisa dianggap remeh. Jika tidak segera ditangani, kebakaran bisa meluas dan dikhawatirkan api akan merembet sampai ke permukiman warga yang berjarak sekira 100 meter dari TPSA.

Hingga berita ini ditulis, petugas masih berupaya melakukan pemadaman bara sisa-sisa kebakaran. Ratusan warga sekitar juga masih memadati lokasi kenyaksikan proses pemadaman tersebut. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com