Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pak Jokowi, Kami Masih Menanti Bapak"

Kompas.com - 26/09/2015, 15:01 WIB
KOMPAS.com - "Pak Jokowi tak jadi datang."

Kalimat itu diucapkan oleh Rita Surbakti (61), Payabu Sembiring (49), dan Hemat Pandia (73) hampir bersamaan saat mereka duduk di depan rumah relokasi erupsi Gunung Sinabung nomor 24 milik Musti Sitepu, Kamis (24/9/2015) siang.

Warga yang menempati lokasi relokasi itu kecewa. Mereka sudah menyiapkan berbagai unek-unek yang hendak disampaikan langsung kepada Presiden. Salah satunya, mengapa warga Bekerah yang jumlahnya 112 keluarga tidak lagi mendapat bantuan sewa lahan dan sewa rumah. Sementara enam warga desa lain yang terdampak erupsi Sinabung mendapat bantuan.

"Alasan yang kami dapat, warga Bekerah sudah terima rumah relokasi ini. Padahal, hanya 15 keluarga yang tinggal di sini. Kebanyakan mereka tak mau tinggal karena belum ada penghidupan, belum ada lahan yang bisa dikerjakan," kata Payabu.

Keluhan itu mau mereka sampaikan langsung kepada Presiden Joko Widodo di kawasan rumah relokasi di Desa Siosar, Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Mereka sangat menantikan kedatangan Presiden. Mungkin, termasuk anggota TNI yang sudah 11 bulan bekerja membangun rumah relokasi.

Berbagai persiapan sudah dilakukan pihak-pihak terkait menyambut kedatangan Presiden. Jalan Medan-Kabanjahe hingga ke Siosar dijaga polisi dan TNI di berbagai titik, sejak Rabu. Jalan masuk ke Siosar dari Desa Kacinambun sepanjang delapan kilometer yang bergelombang diratakan dan diperkeras.

Jalan masuk ke Kacinambun dari ruas jalan Kabancahe-Kutacane sepanjang satu kilometer tampak baru diaspal. Sejumlah warga mengatakan, separuh ruas jalan sebenarnya sudah diaspal minggu lalu, sementara separuhnya diaspal Rabu malam. Rumput-rumput tinggi yang menjulang hingga ke jalan dipotong dan dirapikan.

Dua spanduk selamat datang Pak Jokowi terpasang di gapura masuk relokasi dan di jalan masuk Kacinambun di ruas jalan Kabanjahe-Kutacane. Tenda berdiri. Papan-papan yang berisi informasi tentang relokasi sudah dipajang. Ratusan kursi plastik dan kursi merah juga sudah didatangkan.

PT PLN mengerahkan puluhan personel untuk menyalurkan listrik ke 128 rumah relokasi warga yang belum tersambung listrik sehingga jumlah rumah relokasi yang belum tersambung listrik tinggal 130 unit, dari 270 rumah yang sudah dibangun.

Bahkan, dua ekor sapi besar telah disiapkan. Satu sapi berwarna coklat berasal dari Presiden, sedangkan satu sapi yang berwarna hitam bantuan dari Pemerintah Provinsi Sumut. Sapi menurut rencana diserahkan Presiden kepada warga.

Banyak pula warga yang tidak pergi ke ladang karena ingin bertemu Presiden.

Perwira Seksi Pengamanan Operasional Satgas Relokasi Warga Lereng Sinabung Kapten Kav Julister Surbakti mengatakan, warga memang kecewa karena sudah menanti-nanti kedatangan Presiden.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, yang mengunjungi kawasan relokasi Siosar, mengatakan, ia hadir karena kebetulan ada acara di Medan. Ia ke Siosar untuk mengecek pembangunan yang menjadi tanggung jawab kementeriannya.

Terkait pembatalan kunjungan Presiden, Basuki menghubungi ajudan Presiden. Ia mendapat informasi, Presiden mengunjungi Kalimantan Tengah terkait penanganan asap.

Namun, warga tetap bersyukur. Jalan masuk ke Siosar menjadi lebih baik sekarang. Semakin banyak rumah yang sudah berlistrik. Warga berharap 15 Desember, sesuai program pemerintah, semua sudah selesai. Warga tiga desa, yakni Desa Bekerah, Simacem, dan Sukameriah, sudah bisa menempati rumah dan mendapat lahan yang bisa mereka kerjakan untuk menyambung hidup. (WSI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com