Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hutan Terbakar Selama Sepekan, Permukiman Warga Dikepung Api

Kompas.com - 26/09/2015, 09:37 WIB
Kontributor Polewali, Junaedi

Penulis

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com - Ratusan hektar lahan dan hutan di Mamasa, Sulawesi Barat, terbakar sejak sepekan terakhir. Hingga kini belum ada upaya pemerintah setempat untuk memadamkan api yang titiknya terus bertambah luas.

Kobaran api yang membakar hutan pinus ini bahkan sudah mengepung permukiman warga Desa Tabone, Kecamatan Sumarorong, di puncak Bukit Sumarorong, Sabtu (26/9/2015). Kebakaran ini membuat warga kian resah. Selain cemas dengan asap yang mengganggu pernapasan, terutama anak-anak, warga juga cemas api bakal menjilat permukiman mereka.

Karena khawatir, warga pun berjaga siang dan malam sambil melakukan upaya pemadaman sebisanya meski asap membuat warga di sekitar lokasi sesak napas.

Ince, salah satu warga, mengaku cemas kobaran api bakal membakar rumahnya jika tak ada upaya mengerem laju kebakaran yang kini semakin merambat luas di Sumarorong. Ince sendiri melakukan pemadaman dengan memukul api dengan ranting kayu, membersihkan rumput dan akar pohon di sekeliling rumahnya, dan menyiram api yang mendekati rumahnya dengan memakai ember atau baskom.

Sebagian warga lainnya yang panik menyewa mesin pompa air untuk memadamkan titik api yang mendekati rumah mereka. Terbatasnya sarana dan peralatan pemadaman membuat warga tak bisa mengendalikan laju api yang terus merambat luas di lokasi ini.

Jika api dan asap makin pekat dan menyesakkan, Ince dan warga lain kerap mengungsi lebih jauh untuk sementara agar bisa bernapas lega.

“Kami lakukan apa saja untuk menghalau api agar tidak sampai membakar rumah. Ada warga yang membersihkan rumput dan pohon kayu di sekitar rumahnya, menyiram secara manual menggunakan ember, sampai meminjam mesin untuk memadamkan api,” ujar Ince.

Ince berharap pemerintah turun tangan memadamkan api agar kobaran titik api tidak semakin merembet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com