Menurut Patrige, potongan jasad korban itu sebelumnya disemayamkan di Rumah Sakit Umum Oksibil sejak Sabtu (29/8/2015), setelah dilakukan serah terima dari Dewan Adat Aplim Aplom kepada Polres Pegunungan Bintang.
"Dari pengakuan ketua Dewan Adat Aplim Aplom, Marsel Sasaka kepada Kasat Reskrim Polres Pegunungan Bintang, bahwa pencarian jasad korban pesawat atas inisiatif dewan adat karena kejadian terjadi di wilayah adat mereka," jelas Patrige, Senin (31/8/2015).
Sebelumnya, jelas Patrige, sebanyak 54 warga setempat yang dipimpin Ketua Dewan Adat Aplim Aplom, Marsel Sasaka melakukan pencarian kerangka korban di daerah perbukitan di Distrik Oksop.
Patrige mengatakan, potongan kerangka ini nantinya akan diidentifikasi oleh tim DVI Polri di Rumah Sakit Bhayangkara. Dari total 54 korban pesawat naas ATR42 Trigana Air PK-YRN, sudah 27 di antaranya sudah teridentifikasi dan sudah diserahkan kepada pihak keluarga. Sementara 27 lainnya, proses identifikasi harus dilakukan dengan tes DNA yang hanya bisa dilakukan di Lab Forensik yang ada di Jakarta.