Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Maluku: Kerja Saja Tidak Cukup...

Kompas.com - 19/08/2015, 16:14 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Maluku memiliki banyak potensi kekayaan alam yang sangat berlimpah ruah. Namun sayangnya berbagai kekayaan itu belum dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk kesejahteraan masyarakat di daerah itu.

Sejumlah potensi kekayaan alam itu di antaranya, potensi sumber daya perikanan, gas alam di blok Masela yang diperkirakan memiliki kandungan terbesar di dunia serta potensi kekayaan alam lainnya.

“70 tahun sudah eksistensi kita sebagai bagian dari NKRI. Kita juga merupakan 8 provinsi pertama yang melahirkan berdirinya bangsa ini, tetapi rasanya kita belum dapat mengelola dan memanfaatkan secara maskimal sumber kekayaan yang ada untuk kesejahteraan masyarakat,” ungkap Gubernur Maluku Said Assagaf dalam acara HUT ke-70 Provinsi Maluku di Ambon, Rabu (19/8/2015).

Said menjelaskan, kekayaan alam yang begitu melimpah itu harusnya dapat dimanfaatkan seluas-luasnya untuk kemakmuran rakyat. Oleh karena itu, dia meminta kepada seluruh elemen masyarakat di Maluku dapat bahu-membahu dan saling mendukung untuk terus bekerja demi mencapai kesejahteraan di daerah itu.

“Untuk mewujudkan kesejahteraan di daerah ini sangat membutuhkan komitmen dan kerja sama kita semua,” katanya.

Untuk mendukung mewujudkan hal itu, kata Gubernur, kerja saja tidak cukup, butuh kerja sama dan kerja keras dari semua lapisan masyarakat, dan yang paling penting adalah kesiapan sumber daya manusia yang handal guna mengelola kekayaan alam tersebut.

“Kerja saja tidak cukup, tetapi harus didukung dengan kualitas SDM yang memadai. Karena itu, dalam rangka percepatan pembangunan, maka kualitas SDM perlu kita tingkatkan,” ujarnya.

Menurut Said, Pemerintah Provinsi Maluku saat ini terus memperjuangkan hak Maluku dalam pengelolaan PI 10 persen blok Masela. Jika hal itu terwujud, maka masyarakat Maluku akan dapat keluar dari kemiskinan dan keterpurukan.

“Yang mencengangkan adalah temuan gas di blok Masela yang disebut oleh para ahli sebagai gas abadi di dunia yang juga telah kita perjuangkan untuk mendapatkan pengelolaan FI 10 persen,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com