Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Penyelam Asing Hilang di Perairan Sangalaki

Kompas.com - 16/08/2015, 11:22 WIB
Kontributor Balikpapan, Dani Julius

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com — Penyelam berkebangsaan Italia dan Belgia dinyatakan hilang setelah melakukan penyelaman (diving) di perairan Pulau Sangalaki, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, Sabtu (15/8/2015). TNI Angkatan Laut, Polisi Perairan, SAR, hingga warga belum juga menemukan warga asing itu.

"Sampai sekarang belum ada kepastian nasib warga asing itu. Kami sudah minta bantuan semua satuan untuk mencari," kata Komandan Pol AL Pulau Derawan Letda Laut (P) Muhammad Buhari, Minggu (16/8/2015).

Buhari mengungkapkan, tujuh warga negara asing, terdiri dari empat warga negara Italia, satu warga Belgia, serta seorang perempuan dan seorang laki-laki yang belum diketahui identitasnya, bersama dengan seorang pemandu wisata bernama Oslan, melakukan penyelaman ke perairan Sangalaki dengan menumpang speed boat warga sekitar pada pukul 14.00.

Mereka yang menyelam adalah warga negara Italia atas nama Daniele Buresta, Valeria Baffe, Alberto Mastrogiuseppe, dan Michela Caresani, serta seorang warga Belgia atas nama Vana Chris R Vanpuyvelde.

Buhari mengatakan, empat warga negara asing dan seorang pemandumelakukan penyelaman, sedangkan dua orang lagi snorkeling.

"Cuaca di perairan Derawan memang tidak pernah menentu. Di pinggir pantainya saja arusnya deras, apalagi ke tengah. Angin selatan agak kencang saat itu," kata Buhari.

Hingga sekitar pukul 18.00, para penyelam belum juga kembali ke perahu.

"Ombak saat itu bisa mencapai tiga meter. Tidak ada yang berani melaut," kata Buhari.

Beberapa waktu kemudian, Oslan ditemukan di permukaan air oleh penjaga penginapan Sangalaki. "Kira-kira 5 mil arah selatan dari Pulau Sangalaki, tetapi sampai sekarang empat penyelam lain belum juga ditemukan," kata Buhari.

Buhari mengatakan, perairan Derawan dan sekitarnya tengah dipadati wisatawan. Banyak turis datang ke pulau-pulau itu untuk melakukan penyelaman ataupun snorkeling. Namun, pada akhir pekan ini, angin selatan berembus kencang dan dianggap cukup berisiko bagi penyelam.

"Kami sudah saling koordinasi, baik SAR, Angkatan Laut di Tarakan, Polisi, maupun masyarakat, dan tengah mencari," kata Buhari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com