"Soal itu saya sudah ketemu dengan menteri saya minta bantuan agar warga yang rumahnya hancur dapat dibantu,” katanya di Ambon, Rabu (12/8/2015).
Dia mengungkapkan, untuk membantu warga yang rumahnya mengalami kerusakan akibat bencana alam dan konflik kemanusiaan itu dia telah meminta bantuan 3.000 rumah dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.
“Saya sudah ketemu dengan menteri, saya sudah minta 2.000 sampai 3.000 rumah buat kita di Maluku, karena kita harus menyelesaikan masalah warga yanga ada di Negeri Lima, Porto Haria dan juga di Pelauw,” katanya.
Said mengatakan, Pemprov Maluku masih terus memperjuangkan hal itu ke pemerintah pusat. Hingga kini, warga yang masih hidup di pengungsian akibat rumahnya mengalami kerusakan, yakni warga Desa Negeri Lima, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah.
Mereka mengungsi setelah desa mereka disapu banjir bah dari jebolnya bendungan Wai Ela. Pasca-musibah tersebut, pada tahun 2013, warga ratusan kepala keluarga di desa ini masih tinggal di lokasi pengungsian.
Janji pemerintah pusat lewat Kementerian Perumahan Rakyat dan Kementrian Sosial untuk membangun rumah-rumah mereka belum juga dikucurkan sepenuhnya akibatnya warga masih tetap hidup di pengungsian.
Begitu pun dengan warga di Desa Pelauw yang terlibat pertikaian hingga menyebabkan ratusan rumah mereka rata dengan tanah beberapa tahun lalu. Warga di desa ini juga belum kembali ke kampong halamannya karena rumah-rumah mereka belum dibangun.
Terkait masalah itu,
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.